Judul : Kandungan Kadmium pada Air Minum Isi Ulang di Kota PariamanLatar belakang: Cadmium bersifat sangat toksik dibandingkan logam berat lainnya, dapat menyebabkan keracunan akut maupun kronis. Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menguji mutu produksi dari 95 depot air minum isi ulang di 5 kota. Sebanyak 9 produk mengandung Cadmium yang melebihi ambang batas. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai kandungan logam berat Cadmium yang ada di dalam air minum isi ulang di Kota Pariaman.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif untuk menggambarkan kandungan Cadmium yang terdapat dalam air minum isi ulang di Kota Pariaman. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Total DAMIU yang diperiksa selama 3 tahun terakhir sebanyak 91 DAMIU. DAMIU diklasifikasikan menjadi memenuhi atau tidak memenuhi syarat kandungan Cadmium dari hasil uji laboratium. Analisis data dilakukan secara univariat.Hasil: Tingginya kadar Cadmium dalam air minum isi ulang diduga karena kualitas air baku dan catridge filter yang tidak di maintanance. 50% DAMIU menggunakan sumur gali sebagai air baku dimana cadmium lebih mudah mengendap pada sediman dasar sungai/ke dalam air tanah sehingga dalam menimbulkan tingginya kandungan Cadmium dalam air tanah. DAMIU yang tidak memenuhi baku mutu paling banyak ditemukan di wilayah Pariaman Selatan sebanyak 87% pada tahun 2020-2021Simpulan: Tingginya kadar Cadmium dalam air minum isi ulang diduga karena kualitas air baku yang tidak memenuhi standar dan tidak dilakukan maitanance peralatan yang digunakan oleh DAMIU khususnya Catridge filter sesuai dengan jangka waktu seharunya. ABSTRACT Background: Cadmium is highly toxic compared to other heavy metals, it can cause both acute and chronic poisoning. The Food and Drug Administration has tested the production quality of 95 refillable drinking water depots in 5 cities. A total of 9 products contain Cadmium that exceeds the threshold. The purpose of this study is to provide information about the heavy metal content of Cadmium in refillable drinking water in Pariaman City.Method: This study used a descriptive quantitative design to describe the cadmium content contained in refillable drinking water in Pariaman City. This study used secondary data. The total refillable drinking water examined over the past 3 years is 91 refillable drinking water. Refillable drinking water is classified as meeting or not meeting the cadmium content requirements from the laboratory test results. Data analysis is carried out univariat.Result: High levels of Cadmium in refillable drinking water are thought to be due to the quality of raw water and filter cartridges that are not maintanance. 50% of refillable drinking water uses dug wells as raw water where cadmium is easier to settle in the sediman riverbeds / into groundwater so as to cause a high content of Cadmium in groundwater. refillable drinking water that does not meet the most quality standards is found in the South Pariaman region as much as 87% in 2020-2021Conclusion: High levels of Cadmium in refillable drinking water are suspected to be due to raw water quality that does not meet the standards and is not maitanance the equipment used by refillable drinking water, especially catridge filters, is in accordance with the supposed time period.
Copyrights © 2023