Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa telah diimplementasikan, walaupun 8 program merdeka belajar yang ditawarkan oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dikarenakan kualitas pengelolaan MBKM belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi asah-asih-asuh dalam program MBKM di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu bertujuan untuk mengungkap pengelolaan MBKM di kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Sampel penelitian adalah pengelola MBKM yang meliputi 187 orang dosen dan 56 orang tenaga kependidikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui angket kemudian dilaksanakan focus group discussion (FGD). Analisis data menggunakan analisis deskriptif yang meliputi reduksi data, kategorisasi, dan interpretasi. Hasil penelitian menjukkan bahwa pengelolaan MBKM dilakukan dengan pendekatan sistem among yaitu pengelolaan yang didasarkan berjiwa kekeluargaan dan bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Pengelola MBKM bertindak sebagai pamong yang menerapkan prinsip asah-asih-asuh (mendidik, mencintai dan membina). Implementasi prinsip asah ditunjukkan dengan menunjukkan bahwa mayoritas dosen dan tendik mengetahui sebagian besar isi kebijakan MBKM. Penerapan prinsip asih ditunjukkan dengan keinginan dosen dan tenaga kependidikan untuk merekomendasikan program MBKM agar diikuti oleh mahasiswa. Prinsip asuh berhubungan dengan unsur pembinaan dan pembimbingan. Prinsip asuh ini diindikasikan dari kesediaan dosen menjadi pembimbing dalam kegiatan MBKM.
Copyrights © 2023