Hingga zaman modern ini, frasa “pada hari pertama tiap-tiap minggu” dalam 1 Korintus 16:2 telah menjadi bahan perdebatan diantara para pakar Perjanjian Baru sejak awal kekristenan. Cara pendekatan terhadap anjuran rasul Paulus ini telah menghasilkan penafsiran yang berbeda-beda dan sampai saat ini mereka belum terdapat kesepakatan. Sebahagian berpendapat bahwa frasa ini merupakan bukti bahwa kekristenan telah mengadakan mengadakan pertemuan pada hari Minggu sebagai hari perbaktian secara reguler pada zaman rasul-rasul. Mereka berpendapat perbaktian ini diadakan untuk menghormati hari kebangkitan Kristus sebagai ganti hari Sabat Yahudi. Namun di lain pihak banyak pakar yang menolak penafsiran ini. Menurut mereka bahwa frasa pada hari pertama tiap-tiap minggu” dalam 1 Korintus 16:2 bukanlah merupakan sebuah bukti akan perbaktian pada hari minggu pawa awal kekristenan. Mereka menolak ide ini dan mengatakan bahwa mereka mengatakan bahwa mereka telah salah dalam menggunakan teks ini untuk mendukung perbaktian hari minggu. Mereka yang menolak ide ini berpendapat bahwa frasa ini sebenarnya hanya merupakan suatu waktu untuk mengumpulkan uang persembahan. Berdasarkan analisa secara grammatikal, sintaks dan konteks sejarah, studi sampai kepada kesimpulan bahwa arti frasa ini merujuk kepada hari Minggu sebagai hari pertama, tetapi bukan sebagai hari perbaktian melainkan pengumpulan persembahan kepada orang-orang Kristen di Yerusalem.
Copyrights © 2017