Obat merupakan salah satu komponen penting dan barang yang tidak tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Adanya Otonomi daerah membuka berbagai perubahan di masing-masing Kabupaten/Kota dalam melaksanakan distribusi obat dari Dinas Kesehatan ke Puskesmas yang ada di Kabupatennya. Permasalahan yang kerap terjadi adalah tidak terpantaunya persediaan obat-obatan di Puskesmas, juga sulit mengontrol stok obat-obatan yang telah kadaluarsa. Belum lagi resiko kehilangan dan kerusakan obat-obatan pada saat pengiriman, ketidaktelitian saat memeriksa kebenaran data akuntansinya, dan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Karena itu diperlukannya adanya sistem yang baik dan memadai dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Copyrights © 2014