Di awal tahun 2020 yang lalu dunia dikejutkan dengan wabah virus corona-19 yang mewabahi hampir seluruh negara di dunia. Di Indonesia, pemerintah menyatakan bahwa Indonesia darurat bencana wabah covid-19. Masyarakat yang pernah menjadi koban dari virus corona ini sampai saat ini masih merasakan luka, trauma, dan cemas yang mendalam. Hal ini membuat para korban menjalani hidup tidak efektif karena masih merasa takut untuk bepergian dan ke luar rumah. Terkait hal itu maka Bimbingan dan Konseling traumatik sangat diperlukan untuk memulihkan kembali kondisi mental dan jiwa masyarakat yang pernah menjadi korban covid-19. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat trauma korban covid-19 yang telah mendapatkan layanan konseling berada pada rendah sebesar 50% kategori sedang yaitu 43% dan kategori tinggi 7%. Hasil penelitian ini berbanding terbalik sebelum dilakukan layanan konseling traumatik dan teknik desensitisasi yang menyatakan bahwa tingkat trauma para korban covid-19 sudah berada pada kategori rendah. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan bahwa pelaksanaan layanan konseling traumatik menggunakan teknik desensitisasi berhasil dan memberikan dampak baik dan positif bagi para korban.
Copyrights © 2023