Bandung Conference Series: Communication Management
Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management

Gaya Komunikasi Kepala Desa Perempuan dalam Manajemen Konflik di Pemerintahan Desa

Soebagdja Salim (Manajemen Komunikasi)
Ike Junita Triwardhani (Prodi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi)



Article Info

Publish Date
29 Jan 2023

Abstract

Abstract. The Village Head is a government position that is rarely found by women. Whereas, the village has a more intensive interaction pattern that affects the welfare of the residents, especially mothers and children. This intensive pattern of interaction can lead to a higher chance of conflict. One strategy in overcoming conflict is to use communication as a management tool. But everyone has their own style of communication, women for example, have the instincts of a mother who is gentle, protects, and creates peace. Based on this phenomenon, the problems in this study are: (1) How is the conflict management process of the Ranca Kalapa Village Head who is a woman in the village environment? (2) How is the communication style of the Ranca Kalapa Village Head who is a woman in conflict management sought?, and (3). Why did the Ranca Kalapa Village Head who is a woman choose the communication style used in the conflict management process? The researcher uses a single case study method with a qualitative approach. The research subjects in this study were the village head of Ranca Kalapa, two village government officials, and one PKK cadre. Data collection techniques in this study were interviews, observation, and literature study. Data analysis technique in this research is descriptive analysis technique. From this study, it was found that the Village Head of Ranca Kalapa divided the conflict management process into three parts, (1) the observation process, (2) the settlement process, and (3) the evaluation process. In the process, research subjects can use one, alternately, or combine several communication styles depending on her needs. Abstrak. Kepala Desa ialah posisi pemerintahan yang jarang diduduki oleh perempuan. Padahal, desa memiliki pola interaksi yang lebih intensif yang berpengaruh pada kesejahteraan warga khususnya ibu dan anak. Pola interaksi yang intensif ini, dapat menimbulkan peluang konflik yang lebih tinggi. Salah satu strategi dalam mengatasi konflik ialah dengan menggunakan komunikasi sebagai alat manajemen. Namun tiap orang memiliki gaya komunikasinya tersendiri, perempuan misalnya, memiliki naluri seorang ibu yang lembut, menyayangi, melindungi, dan cenderung menciptakan kedamaian. Berdasarkan fenomena tersebut permasalahan dalam penelitian ini ialah: (1) Bagaimana proses manajemen konflik Kepala Desa Ranca Kalapa yang berstatus perempuan di lingkungan pemerintahan desa? (2) Bagaimana gaya komunikasi Kepala Desa Ranca Kalapa yang berstatus perempuan dalam manajemen konflik yang dilakukannya?, dan (3). Mengapa Kepala Desa Ranca Kalapa yang berstatus perempuan memilih gaya komunikasi yang ia gunakan dalam proses manajemen konfliknya? Peneliti menggunakan metode studi kasus tunggal dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini ialah Kepala Desa Ranca Kalapa, dua aparatur Pemerintahan Desa, dan satu Kader PKK. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data pada penelitian ini ialah teknik analisis deskriptif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa Kepala Desa Ranca Kalapa membagi proses manajemen konfliknya menjadi tiga bagian, (1) proses observasi, (2) proses penyelesaian, (3) proses evaluasi. Dalam prosesnya subjek penelitian dapat menggunakan satu, bergantian, maupun mengkombinasikan beberapa gaya-gaya komunikasinya tergantung kebutuhan

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

BCSCM

Publisher

Subject

Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Bandung Conference Series: Communication Management (BCSCM) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Manajemen Komunikasi dengan ruang lingkup diantaranya adalah Awareness, Brand equity, Brand Image, Connecting Community Building, Content ...