Indonesian Journal of Fundamental Sciences
Vol 7, No 2 (2021)

Cemaran Bakteri pada Bakso yang Beredar di Kota Makassar

Hartono Hartono (Universitas Negeri Makassar)
Alimuddin Ali (Universitas Negeri Makassar)
Irma Suryani Idris (Universitas Negeri Makassar)
Hikmanul Irfiany Daud (Universitas Negeri Makassar)



Article Info

Publish Date
03 Dec 2021

Abstract

Daging dan produk olahannya merupakan sumber kebutuhan protein asal hewan yang dibutuhkan dan banyak diminati oleh masyarakat, khususnya di Kota Makassar. Mikroba patogen seringkali mencemari daging dan produk olahannya seperti bakso. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Oleh karena itu peningkatan keamanan pangan terhadap makanan asal hewan dan olahannya mutlak dilakukan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi food borne pathogens. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan total bakteri pada sampel daging bakso yang dijual di Kota Makassar. Sampel penelitian berupa daging bakso yang diambil dari delapan lokasi yang berbeda di kota Makassar. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 2897:2008 dengan menggunakan metode pengujian total plate count (TPC). Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan membandingkan data tersebut dengan standar tingkat cemaran bakteri berdasarkan peraturan BPOM No HK.00.06.1.52.4011 dan SNI 7388:2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan total bakteri pada 8 sampel bakso yang beredar di Kota Makassar berkisar antara 3,25 x 103 cfu.g-1 sampai 3,09 x 105 cfu.g-1. Kandungan total bakteri tertinggi ditemukan pada sampel BKS-A yaitu 3,09 x 105 cfu.g-1 dan kandungan total bakteri terendah ditemukan pada sampel BKS-D yaitu 3,25 x 103 cfu.g-1. Ada 2 sampel bakso yang yang mengandung jumlah total bakteri diatas batas maksimum cemaran bakteri pada produk olahan daging (1 x 105 cfu.g-1) berdasarkan peraturan BPOM No HK.00.06.1.52.4011 dan SNI 7388:2009 yaitu sampel BKS-A dan sampel BKS-G sedangkan kandungan total bakteri pada sampel BKS-B, BKS-C, BKS-D, BKS-E, dan BKS-F dan masih memenuhi standar tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa keenam sampel tersebut masih layak untuk dikonsumsi.

Copyrights © 2021