Buletin Veteriner Udayana
Vol. 15 No. 1 February 2023

Histopatologi Hati Tikus yang Terpapar Logam Berat Timbal

Elisabeth Karina (Mahasiswa Sarjana Pendidikan Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, JL. PB Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234)
I Ketut Berata (Laboratorium Patologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, JL. PB Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234)
Ni Luh Eka Setiasih (Laboratorium Histologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, JL. PB Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia, 80234)



Article Info

Publish Date
28 Oct 2022

Abstract

Timbal merupakan salah satu bahan pencemar udara yang sangat berbahaya. Toksisitas logam berat Pb dapat menimbulkan dampak yang berat, salah satunya pada organ hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui histopatologi hati pada tikus yang terpapar logam berat timbal dengan dosis yang berbeda. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan dengan strain Wistar, umur 2 bulan dan berat badan 250-300 g. Tikus yang digunakan 20 ekor dibagi atas empat kelompok perlakuan yaitu kontrol (P0), Pb asetat 0,5 ppm (P1), Pb asetat 1,0 ppm (P2), dan Pb asetat 2,0 ppm (P3) selama 30 hari. Pada hari ke 31 dilakukan nekropsi lalu organ hati diambil dan dimasukkan ke dalam netral buffer formalin 10%. Setelah organ hati difiksasi, dilakukan pembuatan preparat histopatologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin. Pemeriksaan histopatologi dilakukan meliputi tiga variabel lesi yaitu kongesti, degenerasi melemak, dan nekrosis. Tingkat keparahan lesi tersebut dibuat skoring yaitu 0, 1, 2 dan 3 masing-masing apabila normal, lesi ringan, sedang dan berat. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji non parametik Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian logam timbal dengan kandungan 0,5 ppm, 1,0 ppm, dan 2,0 ppm menyebabkan lesi histopatologi hati tikus berupa kongesti dan nekrosis yang signifikan dibandingkan kontrol, kecuali lesi degenerasi melemak.

Copyrights © 2023