Latar belakang: Menyusui mempunyai banyak manfaat baik bagi bayi maupun ibu, meskipun mempunyai banyak manfaat namun kenyataannya tingkat menyusui secara global belum mencapai durasi yang disarankan. Penyebab kegagalan ASI eksklusif yaitu karena persepsi ASI yang tidak cukup, radang payudara serta ibu terinfeksi Covid-19, ibu bekerja. Tujuan: Untuk memberikan dukungan upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah kecemasan dan ketidakpercayaan diri ibu menyusui adalah menggunakan metode Neuro Linguistic Programming (NLP). Metode : Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan one group pre post test design. Populasi Penelitian ini adalah ibu menyusui yang memiliki balita usia 0-12 bulan sejumlah 15 peserta yang berdomisili di Provinsi D.I.Y. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pre-test kemudian pemberian intervensi selanjutnya melakukan post test sesaat dan setelah 3 hari pasca terapi. Hasil: Masalah yang sering muncul adalah Sindroma ASI Kurang (80%), Putting lecet dan sakit saat menyusui 13,33% dan Cemas karena Covid-19 (6,67%). Persepsi tentang banyaknya ASI sebelum dilakukan terapi NLP sebagian besar (80%) klien mengalami syndrome ASI kurang dan setelah dilakukan terapi dengan metode NLP menggunakan teknik submodality dan anchoring dilakukan evaluasi sesaat dan 3 hari pasca terapi sebagian kecil (13.33%) mengatakan ASI belum keluar banyak. Kesimpulan: Metode NLP dengan teknik submodality dan anchoring dapat menurunkan masalah menyusui.
Copyrights © 2022