Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS STEREOTIP GENDER “FILM TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK” (KAJIAN FENIMISME MARXIS) SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA SISWA SMA KELAS XI

Erlina Andriyanti (Universitas Wiralodra)
Eli Herlina (Universitas Wiralodra)
Saroni Saroni (Universitas Wiralodra)



Article Info

Publish Date
10 Mar 2023

Abstract

Drama merupakan sebuah karya sastra yang berusaha mengungkapkan sisi kehidupan manusia dalam bentuk dialog dan diproyeksikan dalam bentuk pentas. Berdasarkan sarana pementasannya salah satu jenis drama adalah film. Film dapat disebut juga sebuah media untuk mengekspresikan tindak tutur kata tiruan kehidupan manusia. Film yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” mengisahkan tentang kisah seorang perempuan bernama Hayati yang tidak dapat bersatu dengan pria yang dicintainya, karena keterikatan stereotip perempuan dalam budaya Minangkabau. Film ini dapat diarahkan dalam fokus analisis stereotip gender, khususnya pada perempuan. Stereotip gender merupakan bentuk pelabelan terhadap suatu jenis kelamin yang seringnya bersifat negatif dan pada umumnya menyebabkan ketidakadilan. Tujuan penelitian ini yaitu mendesripsikan analisis stereotip gender pada Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sebagai Bahan ajar sastra siswa SMA Kelas XI. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam penganalisisannya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kajian fenisme menurut Marxis. Data yang didapatkan dalam penelitian ini bersumber dari Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi dan catat. Hasil analisis yang didapatkan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menunjukan adanya stereotip gender dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick banyak memperlihatkan stereotip yang merugikan terhadap perempuan, diantaranya perempuan rawan menjadi fitnah bagi masyarakat, Perempuan ditempatkan dalam posisi seperti pajangan dan hiburan, perempuan sebagai pihak yang konsumtif dan hedon, seorang istri yang harus selalu menunggu suaminya pulang dirumah, urusan selain urusan rumah tangga merupakan urusan laki-laki dan bukan menjadi urusan perempuan, perempuan digambarkan seperti sebuah barang yang bisa dimiliki asal mempunyai harta kekayaan dan juga dapat diberikan pada orang lain. Terkait dengan hal tersebut, Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck memberikan kontribusi yang positif terhadap pembelajaran sastra, yaitu menjadi bahan ajar sastra siswa SMA kelas XI.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

BI

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Bahtera Indonesia adalah jurnal yang ditebritkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Univesitas Wiralodra (Unwir) Indramayu. Jurnal ini merupakan wadah informasi mengenai kebahasaan dan kesusastraan yang memuat hasil penelitian ...