Stunting atau severely stunting merupakan permasalahan malnutrisi (kekurangan nutrisi) dan menyumbang 22,2% dari anak di dunia. Prevalensi stunting di Indonesia 21,6% dan menurun dari tahun sebelumnya. Di Sumatera Barat, prevalensi stunting 25,2% di tahun 2022 dan di Kota Bukittinggi mengalami penurunan, dari 19% di tahun 2021 menjadi 16,8% di tahun 2022. Penyebabnya asupan energi dan nutrisi harian yang tidak adekuat khususnya protein hewani. Menurut World Health Organization, dengan mengkonsumsi protein hewani sebanyak 10-15% perharinya dapat mencegah stunting pada balita. Dampak stunting sangat luas pada individu, masyarakat bahkan negara. Anak yang menderita stunting mengalami keterlambatan di sekolah menunjukkan pembelajaran dan kemampuan intelektual yang buruk, memiliki intelligent quotient (IQ) rendah, mengulang kelas di sekolah dan kecil kemungkinannya untuk lulus periode waktu normal. Anak-anak tidak mencapai kapasitas genetik maksimum pada tahap kehidupan selanjutnya sehingga membebani sumber daya manusia dalam hal produktivitas ekonomi yang rendah yang akhirnya mempengaruhi negara. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan orangtua (ibu) mengenai penerapan MP-ASI baik dan makanan bergizi pada balita sebagai alternatif pencegahan stunting. Sasarannya adalah orangtua (ibu) balita sebanyak 21 orang di Posyandu Dahlia, Kelurahan Campago Guguk Bulek, Kota Bukittinggi. Tahapan pengabdian ini yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi/ pelaporan. Kegiatan ini memberi efek baik terhadap pengetahuan orangtua (ibu) dibuktikan dengan hasil evaluasi bahwa adanya peningkatan rerata pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan.
Copyrights © 2023