Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

AKUPRESUR DAN PAPILA MAMMAE MASSAGE DENGAN KONTRAKSI UTERUS DI BPM “Y” LUBUK ALUNG Ramadhanti, Indah Putri; Hartinah, Putri
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.975 KB) | DOI: 10.35730/jk.v10i1.379

Abstract

Angka kematian Ibu di Indonesia tinggi, salah satu penyebabnya persalinan lama. Cara merangsang kontraksi uterus adalah terapi akrupresure massage dan papilla mammae massage. Tujuan penelitian adalah diketahui perbandingan efektifitas akupresur massage dan papilla mamae massage terhadap peningkatan kontraksi uterus di PMB “Y” Lubuk Alung. Jenis penelitian quasi eksperimen, design pra eksperiment pre test dan post test menggunakan rancangan with control grup pre post test desaign, di PMB “Y” Bulan September 2018. Responden terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok akrupesur massage dan kelompok papilla mammae massage. Sampel masing-masing kelompok 14 responden dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, rerata kontraksi uterus Akupresur massage 32,21 detik, rerata kontraksi uterus papilla mammae massage 39,07 detik. Dari uji wilcoxon, didapati kontraksi uterus sebelum dan sesudah akrupessure massage p = 0,001, kontraksi uterus sebelum dan sesudah papilla mammae massage p = 0,001, dan perbedaan kontraksi uterus akrupessure massage dan papilla mammae massage p= 0,03. Dapat disimpulkan, adanya efektifitas kontraksi uterus sebelum dan sesudah kelompok akrupessure massage, adanya efektivitas kontraksi uterus sebelum dan sesudah kelompok papilla mammae massage, dan adanya perbedaan efektifitas kontraksi uterus sebelum dan sesudah kelompok akrupessure massage.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN INISIASI MENYUSUI DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA PAULINA BUKITTINGGI 2015 Indah Putri Ramadhanti, Indah
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v7i1.300

Abstract

Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dapat di cegah dengan melakukan IMD. Angka kematian bayi dapat mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup. 22% kematian bayi yang baru lahir yaitu kematian yang terjadi dalam satu jam pertama, dapat dicegah bila bayi disusui oleh ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. IMD harus dilakukan langsung saat bayi baru lahir tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di Bidan Praktek Swasta Paulina Bukittinggi 2015. Penelitian ini berbentuk kualitatif dengan metode desain deskriptif observatif  dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah 7 Bayi yang lahir di bulan Juli.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi kemudian dijelaskan secara sistematis dalam bentuk argumentasi yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 7 responden yang melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini terdapat 5 (71,42%) responden yang berhasil sedangkan 2 (28,58%) diantaranya gagal melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini, hal ini disebabkan karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di antaranya keadaan bayi, keadaan ibu, kolostrum dan puting susu. Dapat disimpulkan bahwa keadaan bayi, keadaan ibu, kolostrum dan puting susu merupakan faktor yang berperan penting dalam keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini. Sebagai tenaga kesehatan diharapkan kita wajib menginformasikan hal-hal yang berkenaan dengan Inisiasi Menyusui Dini sehingga ibu dan keluarga dapat paham dan mengerti manfaat dari Inisiasi Menyusui Dini serta ikut mendukung dalam pelaksanaannya.
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR PRA NIKAH TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID SEBELUM MENIKAH (CATIN) DI JORONG KURANJI KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 Nurdiyan, Ayu; Ramadhanti, Indah Putri
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.385 KB) | DOI: 10.35730/jk.v9i1.344

Abstract

Health education is an important part of health development. Midwives are one of the health workers in the health system and have an important/strategic position in reducing MMR and IMR, as well as improving welfare. To prepare midwives who are responsive to the current situation and can overcome various complex situations faced by women throughout their reproductive cycle, midwives are required to be able to think critically, carry out synthesis-analysis, advocacy and leadership spirit that can only be produced by a quality and capable midwifery higher education system developing according to the progress of the times. To produce an independent and competent midwife, three main pillars are needed, namely education, regulation, and association. This study aims to analyze education, regulation, and association as the foundation of a solid midwifery profession. The method used in this study is to conduct an analysis and literature review of several supporting references. Several references cited and reviewed then made an analysis related to the topic of this study. Midwifery education is implemented to realize the learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential as midwives who have religious spiritual strength, self-control, personality, intelligence, noble character, and the skills needed for themselves, society, nation, and state in developing ability as Care Provider, Communicator, Community Leader, Decision Maker and Manager. Regulation is to promote regulatory mechanisms that protect the public by ensuring that competent midwives provide safe services for every mother and baby. The aim of this regulation is to support midwives to work independently within the scope of their practice. While the association is a vehicle for the midwife's profession to enable midwives to be able to voice their ideas and opinions to policymakers, educators, regulators, and other stakeholders.
Pendampingan Penyusunan Birth Plan dan Kesiapan Menghadapi Persalinan Nurdiyan, Ayu; Ramadhanti, Indah Putri; Wizia, Lady
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.569

Abstract

Pendidikan antenatal merupakan hal yang esensial dalam mempersiapkan perempuan untuk melahirkan. Kelas ibu hamil menjadi salah satu sarana untuk integrasi birth plan dalam pendidikan antenatal. Integrasi ini bertujuan memberdayakan perempuan dalam menentukan pilihan sendiri untuk kehamilan, persalinan dan pascasalin yang akan dilalui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan  penyusunan birth plan dalam kelas ibu hamil terhadap kesiapan ibu menghadapi persalinan. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan rancangan one group pre test-post test design. Tempat penelitian ini adalah Puskesmas di Kabupaten Agam pada tahun 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah semua wanita usia subur yang mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas dengan teknik pengambilan sampel yaitu cluster random sampling sebanyak 10 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kesiapan menghadapi persalinan dan kartu birth plan. Analisis data menggunakan uji paired sample t- test. Pada uji t didapatkan hasil p value adalah 0,001 sehingga disimpulkan bahwa pendampingan penyusunan birth plan dalam kelas ibu hamil mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan. Perlu adanya variasi dan inovasi dalam pemberian edukasi antenatal khususnya untuk pendampingan penyusunan birth plan sehingga meningkatkan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan. The importance of antenatal education in preparing women for childbirth cannot be overstated. One way to incorporate birth plans into antenatal education is to hold an antenatal class. This integration strives to empower women in their pregnancy, delivery, and postpartum decisions. The goal of this study was to analyze how support in formulating a birth plan in an antenatal class affects moms' preparation to give birth. A one-group pre-test-post-test design was used in this quasi-experimental study. Public Health Center in Agam Regency in 2021 were the site of this study. All women of reproductive age who took antenatal class were included in this study, with cluster random sampling of up to ten participants used as the sampling technique. Questionnaires assessing preparedness for childbirth and birth plan cards were utilized as instruments. The paired sample t-test was used to analyze the data. The p value for the t-test was 0.001, indicating that assistance in the formulation of a birth plan in the class of pregnant women had a substantial impact on the mother's readiness to face childbirth. Variations and innovations in antenatal education are essentially needed, particularly for the formulation of birth plans, in order to increase the mother’s readiness in delivery and labor.
PENGOLESAN EXTRA VIRGIN OLIVE OIL PADA STRIAE GRAVIDARUM Ramadhanti, Indah Putri; Amy, Gita Ruthika
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.948 KB) | DOI: 10.35730/jk.v12i1.408

Abstract

Latar Belakang: Pada masa kehamilan, terjadi perubahan pada kulit yang berbeda antara satu wanita dengan wanita lain dikarenakan adanya pertambahan darah yang mengalir ke kulit yang menyebabkan perubahan kulit wanita hamil yaitu striae gravidarum. Hampir 90% ibu Hamil di Indonesia mengalaminya. Kandungan Extra Virgin Olive Oil (EVOO) dapat mengurangi permasalahan kulit tersebut yang masih jarang digunakan di Indonesia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengolesan EVOO terhadap perubahan striae gravidarum pada ibu hamil Trimester II di Klinik Bina Kasih Sarolangun.Metode: Metode penelitian adalah Quasy Eksperimen dengan pendekatan one group pre and post test design. Populasi sebanyak 14 orang ibu hamil, sampel 8 responden dengan Teknik purposive samplingHasil: Dari hasil uji normalitas saphiro wilc, didapati data berdistribusi normal sehingga uji bivariat menggunakan paired t-test. Hasil Analisa univariat didapati rerata striae gravidarum pretest adalah 2,38 dengan kategori II (warna merah tua) dan III (warna ungu), rerata striae gravidarum posttest adalah 1,25 dengan kategori I (warna merah muda). hasil Analisa bivariat dengan p-value ­0,012Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengolesan EVOO terhadap perubahan striae gravidarum pada ibu hamil Trimester II. Disarankan bahwa ibu hamil dapat menjaga dan memelihara kulit dari awal kehamilan sehingga dapat mengurangi perluasan striae gravidarum selama kehamilan yang dapat mengganggu kenyamanan selama kehamilan.
AKUPRESUR DAN PAPILA MAMMAE MASSAGE DENGAN KONTRAKSI UTERUS DI BPM “Y” LUBUK ALUNG Indah Putri Ramadhanti; Putri Hartinah
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v10i1.379

Abstract

Angka kematian Ibu di Indonesia tinggi, salah satu penyebabnya persalinan lama. Cara merangsang kontraksi uterus adalah terapi akrupresure massage dan papilla mammae massage. Tujuan penelitian adalah diketahui perbandingan efektifitas akupresur massage dan papilla mamae massage terhadap peningkatan kontraksi uterus di PMB “Y” Lubuk Alung. Jenis penelitian quasi eksperimen, design pra eksperiment pre test dan post test menggunakan rancangan with control grup pre post test desaign, di PMB “Y” Bulan September 2018. Responden terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok akrupesur massage dan kelompok papilla mammae massage. Sampel masing-masing kelompok 14 responden dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, rerata kontraksi uterus Akupresur massage 32,21 detik, rerata kontraksi uterus papilla mammae massage 39,07 detik. Dari uji wilcoxon, didapati kontraksi uterus sebelum dan sesudah akrupessure massage p = 0,001, kontraksi uterus sebelum dan sesudah papilla mammae massage p = 0,001, dan perbedaan kontraksi uterus akrupessure massage dan papilla mammae massage p= 0,03. Dapat disimpulkan, adanya efektifitas kontraksi uterus sebelum dan sesudah kelompok akrupessure massage, adanya efektivitas kontraksi uterus sebelum dan sesudah kelompok papilla mammae massage, dan adanya perbedaan efektifitas kontraksi uterus sebelum dan sesudah kelompok akrupessure massage.
PENGOLESAN EXTRA VIRGIN OLIVE OIL PADA STRIAE GRAVIDARUM Indah Putri Ramadhanti; Gita Ruthika Amy
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.408

Abstract

Latar Belakang: Pada masa kehamilan, terjadi perubahan pada kulit yang berbeda antara satu wanita dengan wanita lain dikarenakan adanya pertambahan darah yang mengalir ke kulit yang menyebabkan perubahan kulit wanita hamil yaitu striae gravidarum. Hampir 90% ibu Hamil di Indonesia mengalaminya. Kandungan Extra Virgin Olive Oil (EVOO) dapat mengurangi permasalahan kulit tersebut yang masih jarang digunakan di Indonesia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengolesan EVOO terhadap perubahan striae gravidarum pada ibu hamil Trimester II di Klinik Bina Kasih Sarolangun.Metode: Metode penelitian adalah Quasy Eksperimen dengan pendekatan one group pre and post test design. Populasi sebanyak 14 orang ibu hamil, sampel 8 responden dengan Teknik purposive samplingHasil: Dari hasil uji normalitas saphiro wilc, didapati data berdistribusi normal sehingga uji bivariat menggunakan paired t-test. Hasil Analisa univariat didapati rerata striae gravidarum pretest adalah 2,38 dengan kategori II (warna merah tua) dan III (warna ungu), rerata striae gravidarum posttest adalah 1,25 dengan kategori I (warna merah muda). hasil Analisa bivariat dengan p-value ­0,012Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengolesan EVOO terhadap perubahan striae gravidarum pada ibu hamil Trimester II. Disarankan bahwa ibu hamil dapat menjaga dan memelihara kulit dari awal kehamilan sehingga dapat mengurangi perluasan striae gravidarum selama kehamilan yang dapat mengganggu kenyamanan selama kehamilan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN INISIASI MENYUSUI DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA PAULINA BUKITTINGGI 2015 Indah Indah Putri Ramadhanti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v7i1.300

Abstract

Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dapat di cegah dengan melakukan IMD. Angka kematian bayi dapat mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup. 22% kematian bayi yang baru lahir yaitu kematian yang terjadi dalam satu jam pertama, dapat dicegah bila bayi disusui oleh ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. IMD harus dilakukan langsung saat bayi baru lahir tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di Bidan Praktek Swasta Paulina Bukittinggi 2015. Penelitian ini berbentuk kualitatif dengan metode desain deskriptif observatif  dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah 7 Bayi yang lahir di bulan Juli.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi kemudian dijelaskan secara sistematis dalam bentuk argumentasi yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 7 responden yang melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini terdapat 5 (71,42%) responden yang berhasil sedangkan 2 (28,58%) diantaranya gagal melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini, hal ini disebabkan karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di antaranya keadaan bayi, keadaan ibu, kolostrum dan puting susu. Dapat disimpulkan bahwa keadaan bayi, keadaan ibu, kolostrum dan puting susu merupakan faktor yang berperan penting dalam keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini. Sebagai tenaga kesehatan diharapkan kita wajib menginformasikan hal-hal yang berkenaan dengan Inisiasi Menyusui Dini sehingga ibu dan keluarga dapat paham dan mengerti manfaat dari Inisiasi Menyusui Dini serta ikut mendukung dalam pelaksanaannya.
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR PRA NIKAH TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID SEBELUM MENIKAH (CATIN) DI JORONG KURANJI KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 Ayu Nurdiyan; Indah Putri Ramadhanti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v9i1.344

Abstract

Health education is an important part of health development. Midwives are one of the health workers in the health system and have an important/strategic position in reducing MMR and IMR, as well as improving welfare. To prepare midwives who are responsive to the current situation and can overcome various complex situations faced by women throughout their reproductive cycle, midwives are required to be able to think critically, carry out synthesis-analysis, advocacy and leadership spirit that can only be produced by a quality and capable midwifery higher education system developing according to the progress of the times. To produce an independent and competent midwife, three main pillars are needed, namely education, regulation, and association. This study aims to analyze education, regulation, and association as the foundation of a solid midwifery profession. The method used in this study is to conduct an analysis and literature review of several supporting references. Several references cited and reviewed then made an analysis related to the topic of this study. Midwifery education is implemented to realize the learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential as midwives who have religious spiritual strength, self-control, personality, intelligence, noble character, and the skills needed for themselves, society, nation, and state in developing ability as Care Provider, Communicator, Community Leader, Decision Maker and Manager. Regulation is to promote regulatory mechanisms that protect the public by ensuring that competent midwives provide safe services for every mother and baby. The aim of this regulation is to support midwives to work independently within the scope of their practice. While the association is a vehicle for the midwife's profession to enable midwives to be able to voice their ideas and opinions to policymakers, educators, regulators, and other stakeholders.
Pendampingan Penyusunan Birth Plan dan Kesiapan Menghadapi Persalinan Ayu Nurdiyan; Indah Putri Ramadhanti; Lady Wizia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.569

Abstract

Pendidikan antenatal merupakan hal yang esensial dalam mempersiapkan perempuan untuk melahirkan. Kelas ibu hamil menjadi salah satu sarana untuk integrasi birth plan dalam pendidikan antenatal. Integrasi ini bertujuan memberdayakan perempuan dalam menentukan pilihan sendiri untuk kehamilan, persalinan dan pascasalin yang akan dilalui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan  penyusunan birth plan dalam kelas ibu hamil terhadap kesiapan ibu menghadapi persalinan. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan rancangan one group pre test-post test design. Tempat penelitian ini adalah Puskesmas di Kabupaten Agam pada tahun 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah semua wanita usia subur yang mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas dengan teknik pengambilan sampel yaitu cluster random sampling sebanyak 10 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kesiapan menghadapi persalinan dan kartu birth plan. Analisis data menggunakan uji paired sample t- test. Pada uji t didapatkan hasil p value adalah 0,001 sehingga disimpulkan bahwa pendampingan penyusunan birth plan dalam kelas ibu hamil mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan. Perlu adanya variasi dan inovasi dalam pemberian edukasi antenatal khususnya untuk pendampingan penyusunan birth plan sehingga meningkatkan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan. The importance of antenatal education in preparing women for childbirth cannot be overstated. One way to incorporate birth plans into antenatal education is to hold an antenatal class. This integration strives to empower women in their pregnancy, delivery, and postpartum decisions. The goal of this study was to analyze how support in formulating a birth plan in an antenatal class affects moms' preparation to give birth. A one-group pre-test-post-test design was used in this quasi-experimental study. Public Health Center in Agam Regency in 2021 were the site of this study. All women of reproductive age who took antenatal class were included in this study, with cluster random sampling of up to ten participants used as the sampling technique. Questionnaires assessing preparedness for childbirth and birth plan cards were utilized as instruments. The paired sample t-test was used to analyze the data. The p value for the t-test was 0.001, indicating that assistance in the formulation of a birth plan in the class of pregnant women had a substantial impact on the mother's readiness to face childbirth. Variations and innovations in antenatal education are essentially needed, particularly for the formulation of birth plans, in order to increase the mother’s readiness in delivery and labor.