Latar belakang: Pasien yang menggunakan alat bantu napas berupa ventilator mekanik kehilangan kemampuan untuk mengeluarkan secret secara manual Keaadaan ini menyebabkan resiko obstruksi jalan napas oleh karena itu maka dilakukan tindakan suction. Tindakan suction termasuk intervensi yang mendapatkan perhatian sehingga prosedur dapat diberikan dengan meminimalkan efek samping salah satunya dengan mengontrol kedalaman kateter suction saat melakukan penghisapan secret. Tujuan: Mengetahui pengaruh depth suction dan shallow suction terhadap perubahan saturasi oksigen di Ruang ICU Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperiment desain per-post test. Pada pasien ICU RSUD Ulin Banjarmasin terhadap 20 responden yang kumpulkan dengan consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan dependent test dan independen T test. Hasil Penelitian: Pengukuran saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan depth suction didapatkan hasil uji statistik didapatkan p > 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai sebelum dan setelah diakukan depth suction. Kemudian Pengukuran saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan shallow suction pada saturasi oksigen menurun (mean 98,3 – mean 98,2) statistik saturasi oksigen p > 0,05 bahwa tidak terdapat perbedaan pada sebelum dan setelah dilakukan shallow suction. Kesimpulan: tehnik Depth dan shallow suction tidak mempengaruhi perubahan nilai saturasi oksigen pasien dengan ETT di Ruang ICU Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Kata Kunci : Endotrakeal suction, saturasi oksigen, keperawatan intensif.
Copyrights © 2020