Perubahan proses pembelajaran selama masa pandemi COVID-19 menyebabkan aktifitas fisik mahasiswa berkurang dan lebih banyak duduk saat perkuliahan daring. Sikap duduk yang tidak ergonomi jika dilakukan dalam kurun waktu lama mengakibatkan timbulnya keluhan musculoskeletal disorder (MSDs) salah satunya nyeri leher. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap duduk terhadap kejadian nyeri leher pada mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Keperawataan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana selama pembelajaran daring. Jenis penelitian ini adalah deskritptif analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 55 orang yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Adapun karakteristik responden yaitu 10 (18,2%) orang responden laki-laki, 45 (81,8%) orang responden perempuan dan rata-rata usia responden adalah 20,05 tahun dengan usia termuda 18 dan tertua 22 tahun. Berdasarkan hasil uji Spearman Rank, didapatkan hasil nilai p=0,000 (p<0,05), yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sikap duduk terhadap kejadian nyeri leher pada mahasiswa PSSIKPN FK UNUD selama pembelajaran daring. Hasil nilai r=0,760 menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel sikap duduk dan nyeri leher adalah kuat dengan arah korelasi positif. Artinya, semakin beresiko sikap duduk maka semakin berat keluhan nyeri leher. Hal ini terjadi karena sikap duduk yang tidak ergonomi akan menyebabkan gangguan pada leher dan gangguan akan memberat apabila dilakukan berulang dalam kurun waktu yang lama. Hasil penelitian ini merekomendasi agar mahasiswa diberikan edukasi sikap ergonomi saat pembelajaran daring serta mengatur waktu lama duduk yang diselingi dengan istirahat sejenak dan stretching secara berkala.
Copyrights © 2022