Transportasi sampah membutuhkan energi dalam jumlah besar. Energi tersebut menghasilkan gas buang yang mencemari lingkungan. Dengan optimasi rute diharapkan pengangkutan sampah menjadi cepat serta kebutuhan BBM yang lebih sedikit. Minimasi jarak dan waktu tempuh merupakan solusi utama dari rute pengangkutan sampah. Penelitian ini bertujuan menentukan skenario terbaik dengan dampak lingkungan terkecil transportasi sampah Kota Padang menggunakan metode LCA Software SimaPro versi 9.0. Evaluasi rute dilakukan dengan membandingkan rute pengangkutan sampah yang ada dengan skenario rute baru berdasarkan aturan dari Permen PU No. 3 Tahun 2013. Sampah yang dihitung adalah sampah komunal yang sampai di TPA serta emisi yang dihasilkan dari tiap skenario rute. Penilaian dampak lingkungan berupa dampak GWP dari semua skenario. Tahapan penelitian dilakukan dengan membuat dua buah rute skenario sebagai pembanding terhadap satu rute eksisting. Dari ketiga rute tersebut didapatkan data berat sampah yang terangkut, jarak pengantaran dari titik kontainer ke TPA. Selanjutnya didapatkan nilai GWP dari skenario 1, 2 dan 3 secara berurutan adalah 1611,913 kg CO2 eq, 1721,1674 kg CO2 eq dan 1788,58952 kg CO2 eq. Penelitian menunjukkan secara umum skenario 1 adalah rute terpendek dengan dampak GWP terkecil. Sedangkan skenario 3 mempunyai dampak GWP paling besar. Beberapa rute pada skenario 1 mempunyai dampak GWP lebih tinggi dari skenario 2, dipilih karena jalannya lebih lebar dan tidak melewati pemukiman, sedangkan rute skenario 2 nya yang merupakan pilihan terbaik akan dilewati jika pengantaran sampah dilakukan pada malam hari, seperti Kontainer Gadut dan Kampus Unand Limau Manis. Untuk mendapatkan angka GWP terkecil skenario rute terpendek merupakan pilihan terbaikKata kunci: Transportasi Sampah, Global Warming Potential, Penilaian Dampak, Life Cycle Assessment, Ramah Lingkungan
Copyrights © 2023