Femme in STEM sebagai organisasi yang bertujuan untuk menjadi sarana pemberdayaan perempuan berbasis mahasiswa memiliki branding sebagai platform pemberdayaan perempuan. Namun masih ditemukan ketidakselarasan antara branding yang diinginkan oleh Femme in STEM dengan apa yang ditangkap oleh lingkungan eksternal mereka terkait brand mereka. Sebagai organisasi yang bergerak secara nonprofit, Femme in STEM mengelola dan memperkuat brand-nya dengan keterbatasan sumber daya mulai dari dana hingga sumber daya manusia sehinggan Femme in STEM memanfaatkan peran stakeholders dalam pengelolaan brand-nya. Penelitian ini menggunakan konsep Brand IDEA: Integrity, Democracy Affinity dari Nathalie Ladler-Kylander dan Julia Shepard Stenzel untuk mengetahui upaya manajamen branding dari Femme in STEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Femme in STEM membentuk brand identity dan mengkomunikasikannya melalui media seperti word-of-mouth, term of references (TOR), dan media sosial. Femme in STEM juga melakukan kerjasama kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai perusahaan serta komunitas. Kesimpulannya, terdapat beberapa aspek dari Brand IDEA yang belum dilakukan secara maksimal oleh Femme in STEM sehingga dapat disarankan Femme in STEM perlu mempublikasikan identitasnya dengan jelas terutama di media sosial, membuat guidelines penyampaian identitas, dan memperluas tema event pada kolaborasi yang dilakukan.
Copyrights © 2023