Perintah Ferdy Sambo yang melanggar hukum namun masih ditaati oleh ajudannya, menandakan terdapat peran kekuasaan yang absolut dalam birokrasi aparat kepolisisan. Max Weber menyebutnya dengan Otoritas Legal Rasional, dimana seorang pejabat dihormati dan ditaati karena peran kekuasaanya dalam birokrasi tersebut. Tujuan penilitian ini adalah mengkaji dan menganalisis teori otoritas Max Weber dalam Otoritas kepemimpinan Irjen Ferdy sambo mantan Kadiv Propam Polri. Otoritas apa saja yang dimiliki oleh ferdy sambo sehingga perintah yang melanggar kode etik dipatuhi oleh ajudannya serta anggota propam polri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati segala bentuk perkembangan berita Irjen Ferdy Sambo yang ada di media massa baik pada web, televisi, youtube, berita koran, atau sumber berita media massa yang lain seperti Instagram. Hasil penelitian yang diperoleh Irjen Ferdy sambo memiliki otoritas legal rasional dan otoritas tradisional, namun ferdy sambo tidak memiliki otoritas kharismatik. Pengaruh otoritas legal rasional yang berasal dari jabatannya didalam polri sebagai kadiv propam dan otoritas tradisional yang ia dapatkan dari ayahnya membuat ferdy sambo cukup disegani oleh internal polri. Ferdy sambo menyalahgunakan jabatannya untuk melancarkan tidakan kriminalnya
Copyrights © 2023