Tingginya angka kejadian dispepsia dapat mempengaruhi pola penggunaan obat pada pasien dispepsia termasuk antibiotik, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penggunan obat. Penggunaan antibiotik ini perlu di evaluasi untuk mengatasi resiko terjadinya resistensi menggunakan analisis kuantitatif dengan metode ATC/DDD dan DU 90%. Tujuan penelitian untuk mengetahui obat antibiotik pada pasien dispepsia di RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo berdasarkan evaluasi ATC/DDD dan DU 90%. Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif dari rekam medik pasien dispepsia dengan jumlah sampel 70 dari 735 populasi. Hasil penelitian diperoleh 7 jenis obat generik antibiotik yang digunakan untuk terapi dispepsia diantaranya ceftriaxone, levofloxacin inj, levofloxacin tab, metronidazole, tetracyline, amoxicilin dan clindamycin. Total nilai DDD diperoleh sebanyak 85.54 DDD/100 patient-days. DDD paling tinggi adalah ceftriaxone sebanyak 58.81 DDD/100 patient-days. Antibotik yang termasuk DU 90% adalah ceftriaxone (69%) dan levofloxacin secara parenteral (21%).
Copyrights © 2023