Depresi pasca stroke (PSD) merupakan suatu gejala psikologis yang abnormal pada seseorang yang pernah menderita stroke. PSD ini juga merupakan komplikasi stroke dengan prevalensi 9-60% yang ditandai dengan abnormalitas mood, menyalahkan diri sendiri, kesedihan, dan depresi. PSD merupakan faktor utama yang menghambat penyembuhan fungsi neurologi dan aktivitas harian pasien stroke. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gejala awal PSD dan intervensi PSD. Metode: menggunakan metode pencarian literatur dengan tinjauan sistematis (PRISMA) sebagai standar untuk melakukan tinjauan sistematis. Pencarian artikel dilakukan di database elektronik termasuk Science Direct, Pubmed dan Proquest, Google Scholar. Kata kunci yang peneliti digunakan adalah Depresi, Diagnosis, Intervensi dan stroke. Kriteria artikel terpilih adalah 1) terbitan tahun 2018-2022 2) teks lengkap 3) artikel dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Artikel dipilih sesuai dengan kriteria dan total 8 artikel dari 5415 artikel diperoleh dengan PRISMA. Tinjauan sistematis ini menemukan bahwa ada banyak jenis instrumen untuk mendeteksi gejala depresi pasca stroke dan intervensi yang tepat sesuai dengan tingkat depresi. Namun di sisi lain, tingginya prevalensi PSD ini adalah karena tidak terdeteksinya gejala awal depresi oleh si care giver sehingga memperburuk kondisi si penderita stroke. Pasien paska stroke sebagian besar mengalami depresi berat. Oleh karena itu perlu adanya program untuk memberikan edukasi kepada pasien stroke dan keluarga dalam mencegah terjadinya depresi baik di tatanan klinik maupun masyarakat.
Copyrights © 2023