Penelitian ini bertujuan mengetahui respon estrus pada kambing Peranakan Ettawa (PE) dengan Body Condition Score (BCS) 2 dan 3 terhadap implant Controlled Internal Drug Release (CIDR) jangka pendek dikombinasikan dengan injeksi prostaglandin F alpha (PGF a). Sebanyak 10 ekor kambing PE betina dibagi 2 2 dalam 2 kelompok perlakuan berdasarkan BCS, yaitu kelompok I dengan BCS 2 (kondisi kurus), berat badan antara 25-30 kg (n=5) dan kelompok II dengan BCS 3 (kondisi ideal) berat badan antara 35-40 kg (n=5). Semua kelompok perlakuan disinkronisasi dengan implant CIDR (berisi 1,3 g progesteron) secara intravaginal jangka pendek selama 10 hari dan 48 jam sebelum pencabutan CIDR, kambing diijeksi dengan PGF a. Deteksi estrus dilakukan setiap hari dengan interval 6 jam dimulai dari pencabutan CIDR sampai 60 2 jam setelah pencabutan CIDR. Data onset dan durasi estrus dianalisis menggunakan independent sample T-test sedangkan tanda-tanda visual estrus dianalisis secara deskriptif. Respon estrus semua kelompok perlakuan adalah 100%. Onset dan durasi estrus antara BCS 2 dan 3 masing-masing adalah 21,60±1,47 vs 13,20±1,20 jam dan 27,60±3,06 vs 32,40±1,47 jam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi implant CIDR jangka pendek dan injeksi PGF a efektif untuk sinkronisasi estrus pada kambing PE dengan 2 BCS 2 dan 3.
Copyrights © 2011