Perencanaan pusaka adalah bagian dari perencanaan tata ruang kota karena proses pelestarian lanskap bersejarah seharusnya akan berpengaruh terhadap keseluruhan bentuk ruang kota mengingat objek yang dilestarikan tersebut umumnya merupakan objek vital suatu kota. Tujuan penelitian ini adalah pemikiran komponen nilai-nilai dalam perencanaan pusaka terutama nilai memori yang membangkitkan nilai-nilai dalam masyarakat dengan memperlakukan pusaka sebagai sebuah proses mengingat dan mengubah gaya hidup menjadi lebih baik lagi serta menanggapi perubahan struktur kota sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses sosial dan budaya. Penelitian ini memakai paradigma konstruktivis dengan pendekatan interpretatif karena berupaya mengkonstruksikan keberadaan nilai-nilai signifikan kultural dalam persepsi publik memandang sebuah kawasan sebagai pusaka dengan mengambil kasus di beberapa kawasan yang terkena dampak bencana tsunami 2004 di Banda Aceh seperti kawasan kapal PLTD Apung dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa survei online dan juga wawancara karena nilai-nilai signifikan kultural merupakan sebuah konstruksi sosial sehingga dibutuhkan pemahaman yang lebih mendalam.
Copyrights © 2018