cover
Contact Name
Dhini Dewiyanti
Contact Email
jlbi@iplbijournals.id
Phone
+628122184048
Journal Mail Official
dhinijlbi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Antropologi 20. Komp. UNPAD. Cigadung. Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia
ISSN : 23019247     EISSN : 26220954     DOI : https://doi.org/10.32315/jlbi
Jurnal ini menerima tulisan ilmiah dalam bentuk artikel hasil penelitian, artikel diskursus, dan artikel metode penelitian. Ruang lingkup keilmuan yang diwadahi oleh jurnal ini meliputi bidang arsitektur lanskap, arsitektur perilaku dan lingkungan, pengelolaan pembangunan dan pengembangan kebijakan, perancangan arsitektur, perencanaan dan perancangan kota, perencanaan wilayah dan perdesaan, perumahan dan permukiman, sains dan teknologi bangunan, sejarah dan teori arsitektur dan kota, sistem infrastruktur wilayah dan kota, serta bidang keilmuan lingkungan binaan lainnya.
Articles 188 Documents
Analisis Integritas Pengayaan Ruang sebagai Performa Tampilan Rumah Limas Palembang Meivirina Hanum; Tutur Lussetyowati; Maya Fitri Oktarini
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 4 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1131.943 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i4.1

Abstract

Tipologi rumah Limas Palembang sangat beragam, tergantung jumlah, jenis, dan fungsi ruang pada tiap rumah Limas—yang mana tiap ruangan ini lantainya berjenjang sehingga berpengaruh pada derajat kecuraman atap Limasannya. Karakter form follows function ini menjadi integritas tersendiri bagi rumah Limas Palembang, menjadikannya berbeda dari rumah-rumah tradisional Indonesia yang lain. Hal ini yang dirasa penulis masih belum diperhatikan oleh banyak kalangan. Keberagaman tipologi ini di sisi lain menjadi salah satu faktor yang menyulitkan pelestarian rumah Limas, karena tidak ada patokan atau standar baku proses desain tampilannya. Sementara rumah kebanggaan Sumatera Selatan ini sudah hampir punah, beberapa yang otentik yang tersisa sudah di ambang kerusakan pula—tidak adanya standar baku tadi turut menyulitkan proses renovasinya. Tujuan penelitian adalah menunjukkan keberagaman tampilan rumah Limas Palembang yang merupakan performa dari integritas pengayaan ruangnya. Hasil analisis berupa identifikasi dan data keragaman tipologi rumah Limas ini diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi salah satu standar baku untuk membantu proses pelestariannya (renovasi, pembangunan ulang, ataupun pembangunan baru). Melalui survei, pemotretan, sketsa, pengukuran, dan penggambaran ulang serta mengusung metode deskriptif-komparatif, dari tiga sampel representatif rumah Limas di tiga lokasi: Lorong Firma, 11 Ulu, dan Tangga Buntung dapat dilihat korelasi yang kuat antara integritas pengayaan ruang dan performa tampilannya.
Upaya Pelestarian Arsitektur Hotel Des Galeries Batavia di Harmoni Artaxerxes Christopher Lee; Jessica Leony; Lydia Dwianti Putri; Naniek Widayati Priyomarsono
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 4 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.819 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i4.5

Abstract

Hotel Des Galeries Batavia merupakan sebuah bangunan kosong yang memiliki banyak cerita dibaliknya. Tetapi sangat disayangkan bangunan yang merupakan sebuah hotel pada zaman Hindia Belanda kini sekarang sudah ditinggalkan dan tidak memiliki fungsi yang jelas, sehingga bangunan tersebut semakin lama akan menjadi lapuk dan kusam serta mengalami penurunan kualitas visual. Oleh karena itu, pelestarian menjadi hal yang penting untuk dilakukan agar suatu bangunan dapat menjadi bangunan yang bermanfaat bagi negara dan masyarakat sekitar. Penelitian ini dilakukan untuk mencari beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan Bangunan Hotel des Galeries Batavia yang terletak di Harmoni, Jakarta Pusat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Peneliti akan melakukan observasi terhadap objek bangunan dan memaparkannya sesuai dengan kondisi di lapangan. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa bangunan Hotel des Galeries Batavia mengalami kerusakan seperti plafon bangunan sudah lapuk, banyak cat pada bangunan yang terkelupas, dan banyak kaca yang sudah pecah. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan revitalisasi. Revitalisasi dapat diterapkan dengan membuat lantai 1 dari bangunan tersebut menjadi sebuah Food Market, sedangkan lantai 2 dan 3 dapat dijadikan museum serta budget hotel. Dengan demikian bangunan tersebut tetap dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Preferensi Desain Tempat Makan menurut Kelompok Pengunjung Utilitarian, Hedonik, dan Hibrid Heidi Aisha; Jasmine C. U. Bachtiar
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 4 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.562 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i4.6

Abstract

Berkembang pesatnya bisnis tempat makan di Indonesia membuka peluang sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi penggiat bisnis tempat makan. Terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan guna meningkatkan daya saing suatu tempat makan, salah satunya dengan menyesuaikan karakteristik tempat makan sesuai dengan preferensi segmen pasar yang dituju. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui preferensi pengunjung rumah makan terhadap desain yang mereka inginkan. Penelitian ini dilakukan pada sejumlah tempat makan yang dianggap memiliki karakter kuat mewakili segmentasi pengunjung tertentu. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan grounded theory yang menggunakan kuesioner daring. Pengolahan data (N=171) dilakukan menggunakan conventional content analysis. Dari hasil analisis terungkap bahwa terdapat tiga kelompok pengunjung: yaitu kelompok utilitarian, hedonik, dan hibrida. Kelompok utilitarian adalah kelompok yang datang ke tempat makan hanya untuk kegiatan kuliner saja, kelompok hedonik menghabiskan waktunya di tempat makan untuk kuliner dan kegiatan hobi. Hibrida adalah transisi kelompok pengunjunghedonik dan utilitarian. Hasil penelitian berkontribusi bagi pengusaha tempat ketika mendesain fasilitas sesuai dengan sasaran pengguna yang dituju.
Tiga Belas Aspek Pertimbangan Perancangan Studio Arsitektur: Kelebihan dan Kekurangan Nabila Fairuza; Annisa Safira Riska; Hanson E. Kusuma
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 4 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.104 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i4.9

Abstract

Perbedaan perilaku dan karakter mahasiswa arsitektur generasi Z dengan generasi sebelumnya menyebabkan perubahan preferensi mengenai tempat untuk mengerjakan tugas. Ruang studio arsitektur dianggap tidak sesuai dengan preferensi dari mahasiswa arsitektur generasi Z akibat dari ketidakpuasan terhadap pemenuhan kebutuhan oleh ruang studio arsitektur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu aspek yang mempengaruhi keinginan mahasiswa arsitektur untuk mengerjakan tugas di ruang studio arsitektur, dan apa kekurangan yang dimiliki ruang studio berdasarkan preferensi pengguna. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Pengumpulan data dilakukan dengan metode snowball sampling, dengan analisis opencoding dan distribusi. Hasil analisis menunjukkan aspek-aspek yang menjadi kekurangan maupun kelebihan dari ruang studio. Aspek tersebut kemudian diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan yang disimpulkan berdasarkan jumlah frekuensi distribusi. Urutan aspek-aspek tersebut berdasarkan tingkat kepentingannya adalah fasilitas, kebersihan, kerapihan, dan perawatan, kenyamanan termal, koneksi, kelapangan, interaksi, teman, kenyamanan visual, suasana, keamanan dan teritori, produktivitas, serta aksesibilitas. Hasil penelitian mengungkap aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dan dijadikan pertimbangan agar ruang studio dapat beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang telah berubah. Dengan temuan ini, pertimbangan dalam mendesain ruang studio diharapkan dapat diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan tersebut.
Joglo Varian Baru Dalam Konsep Melankolia Arsitektur Priyo Pratikno
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 4 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.343 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i4.10

Abstract

Dibalik sebuah karya arsitektur yang prestisius, eksibisionis yang menantang, dan karenanya menjadi hebat, tersembunyi hasrat yang mendominasi sehingga berdampak narsistik. Karya arsitektur seperti itu mengandung ambiguitas yakni adanya sebuah keberhasilan sekaligus menunjukkan kegagalan dalam mewujudkan estetikanya. Salah satu kasusnya adalah bangunan ‘Joglo Terbesar Sedunia’ yang dibangun di Kabupaten Klaten. Penelitian tentang hasrat yang melatarbelakangi arsitektur ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif berdasarkan kritik arsitektural dengan kasus tunggal. Dalam kondisi pandemi yang melarang orang berkumpul dan bepergian, penggalian data dan informasi diperoleh dari ujaran pemiliknya dan tanggapan masyarakat yang ada di media masa baik cetak maupun dijital. Analisis dilakukan melalui teori psikoanalisis Freudian tentang melankolia, intinya bahwa kemurungan akibat kehilangan sesuatu yang sangat dicintai mendorong seseorang melakukan perkabungan hingga membangkitkan bentuk-bentuk narsisme. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Joglo Terbesar Sedunia tersebut dapat menunjukkan adanya kebaruan arsitektural yang sangat bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga fetis.
Setting Fisik Ruang Sosial Anak di Kampung Kota Studi Kasus: Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta Carolin Monica Sitompul; Diananta Pramitasari
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 4 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1315.088 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v9i4.14

Abstract

Ruang sosial anak merupakan sebuah ruang yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak dengan media bermain. Namun dewasa ini perkembangan kota merampas hak anak akan ruang sosial mereka sehingga muncul fenomena ruang sosial anak yang tidak terencana. Hal ini dibuktikan dengan adanya anak-anak memanfaatkan ruang urban sebagai area bermain seperti jalan, tepian sungai, gang, trotoar dan sebagainya. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah rasionalistik dengan sampel amatan terdapat di 15 titik melalui seleksi 3 tahap observasi awal yang bermula dari 25 titik kemudian menjadi 19 dan didapatkan 15 titik ruang yang secara konsisten selalu digunakan anak-anak untuk bermain. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi ruang sosial anak di Gedongkiwo dikaitkan dengan setting fisik yang diminati anak-anak sebagai ruang sosial mereka, serta pengaruhnya pada jenis permainan yang dipilih oleh anak-anak untuk dimainkan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan 39 bentuk ruang sosial anak yang kemudian dapat dikategorikan menjadi 10 model setting ruang sosial anak yang berdasarkan pada elemen pembentuk ruang.
Kenyamanan Ruang Kuliah di Kampus ITB: Sebuah Persepsi Mahasiswa Hanan Marta Lina
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 4 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.743 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i4.16

Abstract

Ruang kuliah merupakan salah satu fasilitas kunci dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar yang ada di kampus ITB. Faktanya, tidak semua ruang kuliah yang ada memiliki kondisi kenyamanan yang sama. Ada ruang kuliah yang dirasa nyaman, dan ada pula yang tidak. Padahal, sudah semestinya kondisi ruang kuliah diberi perhatian khusus karena mempengaruhi kualitas pembelajaran yang ada. Kondisi ruang kuliah juga berpengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang efisien. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan ruang kuliah di kampus ITB berdasarkan persepsi mahasiswa. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif serta bersifat eksploratif dengan pendekatan grounded theory. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner daring yang bersifat terbuka (open-ended) dan dibagikan dalam lingkungan mahasiswa ITB Ganesha (purposive non-random sampling). Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif menggunakan metode analisis isi konvensional dan secara kuantitatif dengan menggunakan metode analisis distribusi. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kenyamanan ruang kuliah, yaitu kondisi non-fisik ruangan, kondisi fisik ruangan, fasilitas ruangan. Didukung penelitian lainnya, faktor kondisi non-fisik ruangan menjadi faktor yang paling dominan sehingga tidak dapat diabaikan lagi. Dengan demikian, segala perbaikan dan pengembangan ruang kuliah yang dilakukan pada masa kembalinya pembelajaran luring ini diharapkan dapat mengutamakan pemikiran terhadap aspek tersebut.
Korelasi antara Atribut Restoran, Kegiatan dan Motivasi Pengunjung Heidi Aisha; Jasmine C. U. Bachtiar
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 4 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.087 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v9i4.39

Abstract

Kegiatan kuliner telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Berkembang pesatnya bisnis tempat makan di Indonesia membuka peluang sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi penggiat bisnis tempat makan. Terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan guna meningkatkan daya saing suatu tempat makan, salah satunya dengan menyesuaikan karakteristik tempat makan sesuai dengan preferensi segmen pasar yang dituju. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan korelasi antara atribut restoran, kegiatan dan motivasi pengunjung. Penelitian ini dilakukan pada atribut tempat makan, kegiatan yang dilakukan pengunjung, dan motivasi pengunjung. Penelitian terbagi atas dua tahap, yaitu tahap pertama berupa penelitian ekploratif-kualitatif (N=171) dan tahap kedua berupa penelitian eksplanatori-kuantitatif (N=100). Pengolahan data dilakukan menggunakan conventional content analysis dan studi korelasi. Hasil penelitian dapat digunakan untuk pengusaha tempat makan agar menyediakan tempat makan yang dapat menaungi berbagai jenis kegiatan pengunjung sesuai dengan motivasinya.
Leuit Bukan Sekadar Lumbung Susilo Kusdiwanggo
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 4 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.355 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v9i4.78

Abstract

Sosok leuit yang eksotis sering mengelabuhi dan menyilapkan mata orang yang melihatnya. Terlebih saat pandangan pertama. Terutama bagi mereka yang berkacamata tektonika semata. Semua dianggap sama, padahal sebenarnya berbeda. Terjebak dalam persepsi bentuk wadah fisik saja. Dalam anggunnya, leuit memendam sarat makna, khas kebudayaan Nusantara. Khazanah arsitektur yang tidak bisa dilihat hanya dari satu sudut saja. Diperlukan pengalaman kehadiran untuk membaca sosok leuit. Perpaduan waktu-pelaku-laku yang senantiasa berulang ternyata membangun kesadaran akan kehadiran [konsep] ruang, hingga pada titik tertentu menyibak nilai-nilai dasar dibaliknya, baik filosofis maupun spiritualitasnya. Darinya diperlihatkan bagaimana pengetahuan lokal itu jika dienkripsi dengan benar akan menghasilkan pengetahuan yang besar.
Estetika Umah Bolon Simalungun sebagai Identitas Subyektif Priyo Pratikno
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 4 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.768 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v9i4.77

Abstract

Hidup seseorang dalam komunitasnya semakin sempurna ketika arsitektur memberi kepuasan, pemenuhan akan kemanfaatan dan pencitradiri si subjek. Arsitektur sebagai hasil karya penciptaan memberikan pernaungan jasadi senyampang memenuhi tuntutan jiwa. Maka estetika, tentang keindahan dan sublimasi menjadi bahasan penting dalam pembentukan menemukan identitas subyektifnya. Pada perjalanan waktu identitas membeku menjadi sebuah alat bagi politik identitas dan identitas kedaerahan yang justru mengerdilkan nilai substansinya. Telaah ini didasarkan pada studi lapangan melalui kunjungan yang berinteraksi dengan obyek arsitektur Umah Bolon Simalungun. Analisis temuan di lapangan ditunjang oleh studi kepustakaan khususnya dibaca berdasarkan pandangan Slavoj Zizek tentang konstruksi pembentukan identitas subyektif melalui bahasa. Analisis dilakukan berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan diperkuat oleh rekaman foto untuk menemukan dimensi estetik berdasarkan reaksi visual dan pada pemahaman pengamat terhadap obyek tersebut. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa estetika arsitektur melampaui tuntutan kerja visual tetapi meluas menjadi bagian dari citra diri yang berasosiasi dengan sistem pertukaran komoditas material. Sistem yang secara ideologis menunjukkan adanya relasi yang tidak sewajarnya sehingga menyamarkan hubungan sosial antar kelompok dalam masyarakat sejauh komoditas merupakan objek yang dihasilkan lewat kerja kreatif.

Page 1 of 19 | Total Record : 188