Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat
Vol. 8 No. 1 (2023): Afiasi

Multifaset Determinan Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara

Wulandari Wulandari (Universitas Dehasen Bengkulu)
Fitri Rahayu (Universitas Dehasen Bengkulu)
Darmawansyah Darmawansyah (Universitas Dehasen Bengkulu)
Hairil Akbar (Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika)



Article Info

Publish Date
29 May 2023

Abstract

Stunting  adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Dampak stunting  adalah terganggunya  perkembangan  otak,  kecerdasan,  gangguan  pertumbuhan  fisik,  dan  gangguan metabolisme dalam tubuh. WHO memperkirakan terdapat 162 juta balita  pendek, jika tren berlanjut tanpa upaya penurunan, diproyeksikan akan menjadi 127 juta. Kasus Stunting  di  Puskesmas  Kerkap tertinggi  di  Kabupaten  Bengkulu  Utara  sebesar  18,75%. Balita  stunting  pada Maret 2018 sebanyak 68 balita (18,84%) dan pada Juni 2018 sebanyak 45 balita (18,75). Implementasi program 1000 HPK telah dilaksanakan namun kasus stunting masih tinggi  di  Wilayah  Kerja  Puskesmas  Kerkap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui multifaset determinan kejadian stunting pada  balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Metode penelitian ini adalah kuantitatif  dengan  desain  cross  sectional.  Veriabel  Penelitian  ini  adalah  variabel  indenpenden (ASI  Ekslusif,  Sanitasi  Lingkungan,  Pemanfaatan  Pelayanan  Kesehatan,  Praktik Kebersihan/Hygiene,  Riwayat  Penyakit  Infeksi,  Budaya  dan  asupan  energi)  dan  Variabel depedenden (Kejadian Stunting). Analisis data dilakukan secara bertahap yaitu analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif  (p=0,002), Sanitasi Lingkungan (p=0,008), Praktik kebersihan hygiene (p=0,000), riwayat penyakit infeksi (p=0,000) dan budaya (p=0,001) dengan stunting pada Balita. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pelayanan kesehatan (p=1,000) dengan stunting pada Balita. Penelitian ini menyimpulkan variabel penyakit infeksi merupakan faktor resiko yang paling dominan terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Diharapkan ibu-ibu yang memiliki balita. Disarankan untuk ibu balita untuk memberikan ASI secara eksklusif, meningkatkan akses sanitasi lingkungan, PHBS, akses informasi  kesehatan, dan pengobatan segera bagi balita yang mengalami diare dan ISPA.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

afiasi

Publisher

Subject

Immunology & microbiology Nursing Public Health

Description

Afiasi merupakan Jurnal Kesehatan Masyarakat yang memuat naskah hasil penelitian maupun naskah konsep di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan diterbitkan setiap 4 (empat) bulan. ...