Tanaman cabai merupakan tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, karena selalu dibutuhkan dan harganya cukup tinggi. Oleh karena itu banyak petani yang berusahatani cabai, namun harga cabai tidak stabil. Fluktuasi harga yang cukup tinggi ini menyebabkan petani enggan menanam cabai. Salah satu penyebabkan fluktuasi harga adalah masalah gangguang hama dan penyakit pada cabai. Pada saat terjadi gangguan hama atau penyakit, produksi cabai turun secara drastis. Oleh sebab itu petani perlu mengenal hama dan penyakit yang menyerang cabai serta gejalanya dan bagaimana cara pengendaliannya. Pengenalan hama penyakit tanaman cabai dan penghitungan ambang ekonomi serta cara pengendaliannya telah dilakukan di Kelompok Tani Batu Tonggok yang terletak di jorong Gando, Nagari Paninggahan. Kelompok tani ini sudah cukup lama membudidayakan tanaman cabai, namun terkendala dengan teknik budidaya terutama pengendalian hama dan penyakit cabai. Hal ini berakibat produksi cabai tidak optimal. Adanya kegiatan ini memberikan pemahaman kepada petani tentang hama dan penyakit cabai serta gejala dan penanganannya. Hama yang menyerang di antaranya adalah ; Thrips (Thrips parvispinus), Lalat Buah (Bactrocera sp.), Kutu Daun (Aphididae), Tungau (Polyphagotarsonemus latus dan Tetranychus sp.), Kutu Daun Persik ( Myzus persicae), Kutu Kebul ( Bemisia tabaci ), sedangkan penyakit di antaranya Layu Fusarium, Penyakit Virus kuning keriting, Penyakit Layu Bakteri Ralstonia, Penyakit Busuk Buah Antraknosa dan Penyakit bercak daun.
Copyrights © 2023