Fenomena disharmonisasi kehidupan beragama di Indonesia semakin meningkat dan bahkan menyentuh esensi kemanusiaan. Intoleran, fanatisme serta narasi-narasi tendensius pemicu konflik merupakan buah dari ketiadaan sikap moderat dalam pemahaman dan aktualisasi beragama. Guru PAK bertanggungjawab melahirkan generasi yang hidup dalam sikap moderat menjaga dan memelihara nilai-nilai kemanusiaan dalam bingkai keagamaan. Metode dalam kajian ini adalah kualitatif deskriptif melalui proses studi literatur dan observasi di lapangan. Kajian ini bertujuan mendeskripsikan tanggungjawab guru PAK dalam hal penerapan moderasi beragama dan menarasikan cara bagaimana tanggungjawab tersebut dapat diterapkan secara langsung. Kesimpulan pada kajian ini adalah bahwa guru PAK perlu menyadari landasan metanarasi – empat grand story Alkitab sebagai pijakan moderasi beragama. Guru PAK juga memiliki tiga tanggungjawab dalam kehidupannya, yaitu sebagai pembelajar, pemelajar dan pelaku ajaran firman Tuhan. pertama, sebagai pembelajar untuk memberikan pembelajaran mengenai pemahaman moderasi beragama yang berpijak kepada metanarasi utama Alkitab sehingga proses pembelajaran tersebut berujung kepada kemuliaan Tuhan. Kedua, sebagai pemelajar berarti guru memiliki tanggungjawab untuk terus memelajari firman Tuhan bagi dirinya sendiri agar kekuatan hikmat Tuhan menuntun. Ketiga, sebagai pelaku ajaran wajib menjalankan pola beragama secara moderat dalam kehidupan pribadi. Sikap moderasi beragama dapat diekspresikan melalui kehidupan nyata keseharian baik dalam berelasi dengan sesama maupun dalam relasi media virtual
Copyrights © 2023