Jurnal Sains dan Seni ITS
Vol 12, No 1 (2023)

Pemodelan Indeks Pembangunan Gender di Pulau Kalimantan Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline Truncated

Devy Nikita Widiyantoro (Departemen Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)
Madu Ratna (Departemen Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)



Article Info

Publish Date
29 Jun 2023

Abstract

Indeks Pembangunan Gender merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur pencapaian kemampuan pembangunan manusia yang mempertimbangkan kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki berdasarkan tiga komponen pembentuk yaitu dari dimensi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Indonesia merupakan negara berkembang yang perlu untuk terus melakukan pembangunan manusia yang ditujukan untuk seluruh masyarakatnya tanpa memandang perbedaan gender agar dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. IPG provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan masih berada peringkat 10 terendah dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya dalam pembangunan kesetaraan gender di Pulau Kalimantan. Pada penelitian ini digunakan metode regresi nonparametrik spline truncated karena pola data antara variabel respon dengan 7 prediktor dari data yang digunakan tidak membentuk suatu pola tertentu. Model terbaik yang digunakan pada penelitian ini menggunakan titik knot optimal berdasarkan nilai GCV paling minimum. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini model terbaik adalah menggunakan kombinasi knot (3,3,3,3,3,1,1) dengan nilai GCV sebesar 23,55265. Terdapat 4 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap IPG di Pulau Kalimantan yaitu rasio angka kesakitan penduduk perempuan terhadap laki-laki (x1), rasio APS SD/sederajat penduduk perempuan terhadap laki-laki (x2), rasio APS SMP/sederajat penduduk perempuan terhadap laki-laki (x3), rasio TPAK penduduk perempuan terhadap laki-laki (x5). Model yang telah diperoleh memiliki nilai R^2 sebesar 71,55%.

Copyrights © 2023