Kenyamanan Temal adalah salah satu aspek yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam merancangan sebuah bangunan, karena sebuah bangunan harus dapat menunjang aktivitas dan kebutuhan pengguna ketika berada didalam bangunan. Museum Tsunami Aceh merupakan bangunan yang dibangun untuk mengenang peristiwa tsunami di Aceh saat ini menjadi tempat yang paling diminati pengunjung baik masyarakat lokal maupun mancanegara. Museum yang dikategorikan sebagai salah satu ruang publik, haruslah memperhatikan kenyamanan pengguna agar pengguna merasa nyaman ketika berada di dalam museum. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kenyamanan termal ruang dalam Museum Tsunami Aceh berdasarkan variable-variabel lingkungan yang diukur, terdiri atas temperatur udara (Ta), kelembaban udara (Rh), dan kecepatan angin (v). Pengukuran variabel lingkungan menggunakan alat Anemometer Digital, Infrared Thermometer Gun, dan Thermometer Data Logger. Hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan standar kenyamanan SNI 03-6572-2001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan kondisi termal pada beberapa ruang pada bangunan Museum Tsunami Aceh yang melebihi standar kenyamanan termal yang telah ditetapkan SNI terutama pada ruang yang beriorientasi ke arah barat dan timur karena menyerap radiasi panas dari matahari paling tinggi dengan kecepatan angin didalam ruangan sangat rendah, disamping itu, terdapat juga ruang yang telah memenuhi standar kenyamanan termal yang memiliki orientasi menghadap ke arah utara-selatan serta memiliki ventilasi yang baik sehingga pergerakan udara pada ruangan cukup optimal dan menghasilkan tingkat kenyamanan yang sesuai dengan standar nyaman termal berdasarkan SNI yang dikondisikan untuk wilayah tropis lembab seperti Indonesia
Copyrights © 2021