Sambungan tumpang tunggal banyak digunakan pada beda material atau sama material antar adherend pada komponen sambungan mekanik. Sambungan ini diaplikasikan pada industri transportasi darat, laut dan udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan adhesive bonding sambungan tumpang tunggal bermaterial adherend aluminium paduan 6063 dengan komposit serat sabut kelapa. Adherend diberikan kekasaran permukaan menggunakan sandpapering grid 150. Adhesive menggunakan material perekat campuran lateks karet/getah karet dengan resin epoksi (Epoksi A dan Epoksi B dengan perbandingan 1:1). Sambungan tumpang tunggal dengan ketebalan 0,4 mm dicetak dengan cetakan dan tekanan 0,1 MPa. Sambungan di post-curing 100 0C selama 100 menit. Pengujian mekanik dilakukan uji tarik geser mengacu pada standar ASTM D1002. Hasil pengujian kekasaran menunjukkan kekasaran permukaan permukaan adherend 1,93 μm. Pengujian tarik geser menunjukkan kekuatan tertinggi pada variasi campuran perekat dengan penambahan 10% getah karet dengan ketebalan perekat 0,4 mm. Kekuatan tarik geser berbanding lurus dengan modulus elastisitas sambungan tumpang tunggal. Hal ini didukung dengan pengamatan secara makro terjadi mechanical interlocking akibat kekasaran permukaan dan memberikan pengaruh peningkatkan daya rekat adhesive terhadap adherend. Mode kegagalan pada sambungan tumpang tunggal terjadi stok—break failure mode, two-stage failure mode, dan thin layer cohesive failure mode.
Copyrights © 2023