Pemanfaatan tanaman obat sebagai terapi pengobatan memiliki hambatan untuk sampai ke target aksi karena rendahnya kelarutan dan bioavaibilitas zat aktif dalam air. Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) merupakan salah satu metode yang dikembangkan untuk meningkatkan kelarutan dan bioavaibilitas zat aktif termasuk ekstrak dari tanaman. Studi literatur ini bertujuan untuk mengkaji formula SNEDDS yang memanfaatkan tanaman obat dengan mengulas informasi yang dikumpulkan dari original article yang relevan. Penelusuran referensi dilakukan pada website seperti Google Scholar, Pub-Med dan ScienceDirect. Beberapa tanaman obat yang diformulasikan menjadi sediaan SNEDDS yaitu sirsak, grapefruits, beetroot, kunyit, propolis, daun salam, sarang semut, daun papaya, buah parijoto, pegagan, temulawak, kelor, ketepeng dan manggis menghasilkan karakteristik yang baik. Sediaan SNEDDS dari tanaman herbal tersebut memiliki nilai transmitan dari rentang 72,74% hingga 100%, waktu emulsifikasi pada sediaan kurang dari 5 menit, zeta potensial -0,2 mV hingga -56 mV. Nilai polydispersity index kurang dari 0,4 dan ukuran partikel yang kurang dari 100 nm. SNEDDS memiliki kemampuan untuk memperbaiki bioavaibilitas dan kelarutan dari senyawa sehingga menghasilkan aktivitas farmakologis yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian ekstrak, fraksi maupun senyawa aktif yang tanpa menggunakan sistem penghantaran. Kemampuan SNEDDS dalam meningkatkan bioavaibilitas serta kelarutan senyawa dalam air yang menyebabkan aktivitas farmakologis menjadi semakin tinggi. Formulasi SNEDDS dapat meningkatkan aktivitas senyawa pada tanaman obat hal ini ditandai dengan peningkatan bioavaibilitas obat sehingga SNEDDS dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan efisiensi penyembuhan suatu penyakit
Copyrights © 2023