Desa Sukaramai dua memiliki kelompok tani dengan nama “Replita Tani” yang memiliki perternakan sapi yang berjumlah 256 ekor. Setiap harinya sapi dewasa dapat mengeluarkan 10-15 Kg perhari kotoran sapi hal ini merupakan tantangan dan masalah bagi masyarakat, selain mengganggu lingkungan juga menimbulkan masalah terhadap kesehatan ternak dan masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak limbah yang dihasilkan adalah dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik, namun masalah baru timbul diakibatkan proses yang lama yaitu 2 bulan untuk menghasilkan pupuk yang layak digunakan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra dari kesepakatan tim pengabdian Kepada Masyarakat solusi yang ditawarkan adalah (1) Sosialisasi mengelola limbah kotoran sapi dengan tepat untuk mengurangi pencemaran lingkungan juga memiliki manfaat yang besar bagi produksi hasil panen (2) Pelatihan teknik pengolahan limbah kotoran sapi dengan metode Bokashi (3) Pelatihan pengemasan serta pemasaran yang dapat meningkatkan ekonomi mitra. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi empat tahapan utama, yaitu survey lapangan, tahap dua sosialisasi, tahap tiga pelatihan, dan tahap empat pendampingan untuk memonitoring dan pengemasan serta mengevaluasi perkembangan hasil kegiatan untuk keberlanjutan program PKM di desa tersebut. Sehingga diharapkan pupuk bokashi dapat dipasarkan untuk memenuhi permintaan pasar terhadap kebutuhan pupuk organik, dan akan terciptanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra PKM tentang pentingnya pengelolaan limbah kotoran ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai bokashi yang mempegaruhi hasil panen dan menghasilkan nilai komersil dengan pengemasan yang dapat menambah pendapatan masyarakat desa sukaramai dua.
Copyrights © 2023