Dangke is one of the prima donna local foods typical of Enrekang Regency. However, as times progressed, breeders faced many obstacles, especially in Mataran Village, Anggeraja District, and Enrekang Regency. This is motivated by the management of livestock pens that have not been optimal, product diversification that has not been maximized, the lack of penetration of digital marketing-based marketing and financial records for Micro, Small, and Medium Enterprises, and the lack of close multi-sectoral collaboration with relevant stakeholders. Therefore, a massive and sustainable community empowerment program is needed for farmer groups, Farmer Business Groups (KUT), Housewives/PKK, and Youth Organizations in Mataran Village as a real effort to improve the community economy based on the creative economy from upstream to downstream. This service activity was carried out for approximately six months in Mataran Village with a blended system (offline and online). This community service activity concludes that the "Dangke Mataran" business group's target audience, breeders, housewives, and youth organizations, are very interested and motivated to implement a sustainable livestock system from upstream to downstream regarding cage management, sanitation, and feed. Livestock, product diversification, digital marketing-based product sales system, and MSME-scale financial management to increase their productivity while increasing the bargaining power of dangke as a local cheese in Enrekang. --- Dangke merupakan salah satu pangan lokal primadona khas Kabupaten Enrekang. Namun, seiring berkembangnya zaman, ada serangkaian hambatan yang dihadapi oleh peternak khususnya di Kelurahan Mataran, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Hal ini dilatarbelakangi oleh manajemen kandang ternak yang belum optimal, diversifikasi produk yang belum maksimal, kurangnya penetrasi pemasaran berbasis digital marketing dan pencatatan keuangan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dan belum eratnya kerjasama multisektoral dengan stakeholder terkait. Oleh karena itu, diperlukan program community empowerment yang bersifat masif dan berkelanjutan bagi kelompok peternak, Kelompok Usaha Tani (KUT), Ibu Rumah Tangga, dan Karang Taruna di Kelurahan Mataran sebagai upaya riil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis ekonomi kreatif dari hulu ke hilir. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama kurang lebih enam bulan di Kelurahan Mataran dengan sistem blended (luring dan daring). Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah kelompok khalayak sasaran yang terdiri dari kelompok usaha “Dangke Mataran”, peternak, Ibu Rumah Tangga, dan karang taruna sangat berminat dan termotivasi untuk menerapkan sistem peternakan berkelanjutan dari hulu ke hilir baik dari aspek manajemen kandang, sanitasi, pakan ternak, diversifikasi produk, sistem penjualan produk berbasis digital marketing, pengelolaan keuangan berskala UMKM guna meningkatkan produktivitas mereka sekaligus menambah bargaining power dangke sebagai keju khas Enrekang.
Copyrights © 2023