Samintang
Universitas Hasanuddin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERMAINAN EDUKATIF BUSY BOARD: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI 1 BONE Firdaus; Samintang; Andi Khaerun Nisa; Muhammad Fadlurrahman Imran; Muh. Ikhsan Rahmat; Shinta Dewi Sugiharti Tikson
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i3.17783

Abstract

The Busy Board is a fine motor stimulator board for intellectually disability students with three degrees of difficulty: easy, medium, and hard. This service was provided for three months at SLBN 1 Bone, with partners targeting ten students. The goal of this service is to provide a program by providing leisure-based games and fun games, as well as mentoring intellectual disability children using the Busy Board media, in order to train fine motor skills so that intellectually disability students can easily carry out daily activities without relying on others. The method of executing the Student Creativity Program in the sphere of Community Service, which was carried out at SLB Negeri 1 Bone, began with a review of the partner party to discuss the program's technical execution. The concept of the Busy Board educational game program, program objectives, types of activities, implementation duration, and expected outcomes are explained in the next step, socialization. The PKM-PM Busy Board team also researched the literature on educational games for children's fine motor abilities before continuing to develop a three-level Busy Board, namely Busy Board Easy, Busy Board Medium, and Busy Board Hard. The result of this community service activity is that intellectual disability students at SLBN 1 Bone develop fine motor skills and are able to carry out daily activities independently. --- Busy Board merupakan papan stimulator motorik halus siswa tunagrahita yang terbagi dalam tiga kategori yaitu level easy, medium, dan hard. Pengabdian ini dilakukan selama tiga bulan dengan mitra sasaran 10 siswa tunagrahita di SLBN 1 Bone. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menghadirkan program dengan memberikan permainan berbasis leisure dan fun games serta pendampingan kepada anak tunagrahita dengan media Busy Board guna melatih motorik halus sehingga siswa tunagrahita dan mudah melakukan aktivitas sehari-hari tanpa selalu bergantung pada orang lain. Metode pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan di SLB Negeri 1 Bone diawali dengan melakukan peninjauan kembali ke pihak mitra untuk membicarakan terkait teknis pelaksanaan program. Tahapan selanjutnya, sosialiasi dilakukan dengan pemaparan konsep program permainan edukatif Busy Board, tujuan program, bentuk kegiatan, waktu pelaksanaan, dan luaran yang diharapkan. Selanjutnya, tim PKM-PM Busy Board mengkaji literatur terkait permainan edukatif untuk motorik halus anak dan dilanjutkan dengan pembuatan Busy Board tiga level yaitu Busy Board Easy, Busy Board Medium, dan Busy Board Hard. Selanjutnya dilaksanakan kegiatan secara luring dengan bersama mitra yang dimulai dengan pengenalan permainan Busy Board dan mengenal potensi siswa untuk menilai perkembangan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita melalui metode permainan edukatif Busy Board. Evaluasi program dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa tunagrahita di SLBN 1 Bone mengalami perkembangan kemampuan motorik halus dan mampu menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
INOVASI DAN DIVERSIFIKASI DANGKE SEBAGAI PANGAN LOKAL UNGGULAN BERBASIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF HULU-HILIR DI KELURAHAN MATARAN KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Ahmad Amir -; Samintang; Fakhiratunnisa Putri Oceani; Fadhilah Isnaeni; Munawwara Ildana; Marini Amalia Mansur; Sri Ulfa; Sarniati; Akbar Waddu; Abd. Gafur; Hartawan Ansar; Zalva Nur Afifah Tamsil; Salman Iskandar; Muh. Alfan Asmari; Muh Figri; Usman
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i3.21809

Abstract

Dangke is one of the prima donna local foods typical of Enrekang Regency. However, as times progressed, breeders faced many obstacles, especially in Mataran Village, Anggeraja District, and Enrekang Regency. This is motivated by the management of livestock pens that have not been optimal, product diversification that has not been maximized, the lack of penetration of digital marketing-based marketing and financial records for Micro, Small, and Medium Enterprises, and the lack of close multi-sectoral collaboration with relevant stakeholders. Therefore, a massive and sustainable community empowerment program is needed for farmer groups, Farmer Business Groups (KUT), Housewives/PKK, and Youth Organizations in Mataran Village as a real effort to improve the community economy based on the creative economy from upstream to downstream. This service activity was carried out for approximately six months in Mataran Village with a blended system (offline and online). This community service activity concludes that the "Dangke Mataran" business group's target audience, breeders, housewives, and youth organizations, are very interested and motivated to implement a sustainable livestock system from upstream to downstream regarding cage management, sanitation, and feed. Livestock, product diversification, digital marketing-based product sales system, and MSME-scale financial management to increase their productivity while increasing the bargaining power of dangke as a local cheese in Enrekang. --- Dangke merupakan salah satu pangan lokal primadona khas Kabupaten Enrekang. Namun, seiring berkembangnya zaman, ada serangkaian hambatan yang dihadapi oleh peternak khususnya di Kelurahan Mataran, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Hal ini dilatarbelakangi oleh manajemen kandang ternak yang belum optimal, diversifikasi produk yang belum maksimal, kurangnya penetrasi pemasaran berbasis digital marketing dan pencatatan keuangan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dan belum eratnya kerjasama multisektoral dengan stakeholder terkait. Oleh karena itu, diperlukan program community empowerment yang bersifat masif dan berkelanjutan bagi kelompok peternak, Kelompok Usaha Tani (KUT), Ibu Rumah Tangga, dan Karang Taruna di Kelurahan Mataran sebagai upaya riil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis ekonomi kreatif dari hulu ke hilir. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama kurang lebih enam bulan di Kelurahan Mataran dengan sistem blended (luring dan daring). Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah kelompok khalayak sasaran yang terdiri dari kelompok usaha “Dangke Mataran”, peternak, Ibu Rumah Tangga, dan karang taruna sangat berminat dan termotivasi untuk menerapkan sistem peternakan berkelanjutan dari hulu ke hilir baik dari aspek manajemen kandang, sanitasi, pakan ternak, diversifikasi produk, sistem penjualan produk berbasis digital marketing, pengelolaan keuangan berskala UMKM guna meningkatkan produktivitas mereka sekaligus menambah bargaining power dangke sebagai keju khas Enrekang.