Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia adanya peningkatan kasus secara signifikan dan menjadi masalah kesehatan serius. Sesak nafas sering kali ditemukan pada penderita Chronic Kidney Disease (CKD). Jika ginjal terganggu, maka proses pembentukan sel darah merah di sumsum tulang juga akan ikut terganggu yang dapat menyebabkan jumlah oksigen yang bisa dihantarkan ke seluruh tubuh ikut berkurang. Sehingga penderita CKD tidak bisa bernafas secara normal dan mengalami sesak nafas. Teknik ballon blowing dilakukan untuk mengurangi keluhan sesak napas yang di tandai dengan frekuensi napas membaik dan saturasi oksigen membaik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pola nafas tidak efektif dengan balloon blowing pada pasien Chronic Kidney Disease. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (hasil wawancara berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan dahulu), observasi serta pemeriksaan fisik. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kardinah Tegal selama 3 hari. Analisis data dalam studi kasus ini dilakukan secara deskriptif dan data disajikan dalam bentuk narasi yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi sampai evaluasi. Hasil studi kasus pasien Chronic Kidney Disease dengan pola napas tidak efektif mengalami perubahan dihari ketiga setelah diberikan terapi balloon blowing, dimana terjadinya frekuensi pernapasan yang menurun dalam responden yakni di hari ke dua menjadi 24x/menit dan hari ketiga menjadi 20x/menit sehingga masalah teratasi dan intervensi dihentikan. Berdasarkan hasil evaluasi masalah pola napas tidak efektif dapat teratasi dengan terapi balloon blowing.
Copyrights © 2024