Proses belajar mengajar dengan paradigma dosen sebagai orang yang mengetahui segalanya sekarang sudah tidak berlaku lagi. Mahasiswa kurang aktif berperan serta dalam proses belajar mengajar jika hanya berpusat pada dosen (Teacher Centered Learning) sehingga kurang menghasilkan output yang maksimal. Mahasiswa lebih banyak mendengarkan atau membaca dengan metode Teacher Centered Leaning sehingga pengembangan kognitif secara mandiri minimal. Pengembangan kognitif yang minimal akan berdampak pada pengembangan ketrampilan. Hal ini dapat diminimalkan jika dosen mempunyai beberapa media yang digunakan dalam proses belajar mengajar seperti metode pembelajaran klinik berbasis coaching. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh metode pembelajaran klinik berbasis coaching terhadap peningkatan self efficacy pada mata ajar pemeriksaan fisik abdomen. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Semester 5. Teknik sampling yang di gunakan simple random sampling. Jumlah sampel 56 responden. Variabel penelitian adalah metode pembelajaran klinik berbasis coaching dan self efficacy. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Instrumen yang digunakan adalah ceklist pemeriksaan fisik berupa SOP (Standart Operasional Prosedur) dan checklist self efficacy. Pemeriksaan fisik ada beberapa sistem, dalam penelitian ini sistem yang diambil adalah pemeriksaan abdomen. Sebelum melakukan metode pembelajaran berbasis coaching, responden diberikan pre test terlebih dahulu untuk self efficacy. Peneliti melakukan observasi dengan mencentangi ceklist dari item pernyataan yang ada. Hasil penelitian pre test dan post test dilakukan uji analisis dengan uji T-test One-Sample Test dengan α = 0,05. Hasil analisis didapatkan p 0,000 < α = 0,05 berarti metode pembelanjaran klinik berbasis coaching berpengaruh terhadap peningkatan self efficacy mahasiswa.
Copyrights © 2024