Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang khususnya pelajar mengalami No Mobile Phone Phobia (Nomophobia). Nomophobia adalah perasaan cemas ketika seseorang tidak dapat menggunakan smartphone-nya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat nomophobia pada mahasiswa S1 Keperawatan di STIKes Muhammadiyah Ciamis. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah sarjana keperawatan tahun akademik 2022/2023 sebanyak 396 orang. Sampel penelitian berjumlah 88 responden dengan teknik sampling proporsional. Kuesioner menggunakan NMP-Q (Nomophobia Questionnaire) Hasil uji validitas didapatkan item-total lebih dari 0,632 dan hasil reabilitas dengan nilai (Cronbach’s Alpha) 0,956. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88 responden mengalami nomofobia dengan tingkat nomofobia ringan sebanyak 11 responden (12,5%), tingkat nomofobia sedang sebanyak 42 responden (47,7%), dan tingkat nomofobia berat sebanyak 35 responden (39,8%). ). Sedangkan nilai rata-rata dimensi nomofobia yang dialami siswa pada kategori kehilangan sinyal sebesar 21,64%, kategori tidak mampu berkomunikasi sebesar 27,83%, kategori takut dan tidak nyaman sebesar 21,3%, dan kategori tidak mampu mengakses informasi sebesar 18,89%. Dapat disimpulkan bahwa seluruh responden penelitian mengalami nomofobia dengan tingkat nomofobia terbanyak pada kategori sedang, diikuti tingkat nomofobia berat, dan tingkat nomofobia ringan.
Copyrights © 2024