Prevalensi hipertensi di Indonesia pada kelompok usia muda berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi 13.2% pada usia 18-24 tahun, 20.1% di usia 25-34 tahun dan 31.6% pada kelompok usia 25-44 tahun dibandingkan dengan tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar risiko determinan riwayat genetik keluarga, obesitas, aktivitas fisik dan kondisi psikologi stres dengan kejadian hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah Case Control. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 146 responden dengan rincian 73 kasus dan 73 kontrol. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi- square. Hasil analisis menujukan riwayat genetik keluarga merupakan determinan kejadian hipertensi dengan nilai Odds Ratio (OR) = 72.696 tingkat kepercayaan CI 95% nilai LL dan UL = 22.692 – 232.890; Obesitas merupakan determinan kejadian hipertensi dengan nilai Odds Ratio (OR) = 5.056 tingkat kepercayaan CI 95% nilai LL dan UL = 2.112 – 12.101; Aktivitas fisik bukan merupakan determinan kejadian hipertensi dengan nilai Odds Ratio (OR) = 1.059 tingkat kepercayaan CI 95% nilai LL dan UL = 0.545 – 2.060; Kondisi psikologi stres merupakan determinan kejadian hipertensi dengan nilai Odds Ratio (OR) = 10.815 tingkat kepercayaan CI 95% nilai LL dan UL = 4.377 – 26.726. Kesimpulan riwayat genetik keluarga, obesitas dan kondisi psikologi stress merupakan determinan kejadian hipertensi, disarankan kepada usia remaja dan dewasa 18 – 44 tahun agar dapat mengontrol pola makan, lakukan aktivitas fisik secara teratur dan mengendalikan tingkat stres serta melakukan pengontrolan tekanan darah rutin setiap bulan dipelayanan kesehatan terdekat. Kata kunci: genetik; aktivitas fisik; obesitas; kondisi psikologi stres; hipertensi
Copyrights © 2023