Pharmascience
Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Pharmascience

Potensi Antijamur Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Trichophyton mentagrophytes

Subaryanti Subaryanti (Institut Sains dan Teknologi Nasional)
Feby Ramdhony (Institut Sains dan Teknologi Nasional)
Desy Muliana Wenas (Institut Sains dan Teknologi Nasional)



Article Info

Publish Date
11 Oct 2023

Abstract

Dermatofitosis adalah suatu infeksi pada jaringan berkeratin yang disebabkan oleh adanya kolonisasi dari jamur jenis dermatofita Trichophyton mentagrophytes. Kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) merupakan limbah hasil olahan industri kakao dari sisa biji dan daging buahnya yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, antosianidin, dan katekin. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder serbuk dan ekstrak etanol kulit buah kakao, menguji potensi antijamur terhadap pertumbuhan T. mentagrophytes, dan menentukan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM). Kulit buah kakao diperoleh dari Citayam, Kota Depok, Jawa Barat. Ekstrak etanol dibuat secara maserasi dengan etanol 96%. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan mengukur diameter daya hambat (DDH) menggunakan metode difusi cakram dan mengukur konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode dilusi agar padat. Konsentrasi ekstrak yang digunakan pada pengujian DDH yaitiu 25, 50, 75, dan 100%. Kontrol positif digunakan ketokonazol. Kontrol negatif digunakan DMSO 10%. Pengujian KHM dilakukan pada konsentrasi 25, 20, 15, 10, dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk dan ekstrak etanol kulit buah kakao mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Diameter daerah hambat tertinggi (20,68 mm) diperoleh dari konsentrasi 100% dengan kategori sangat kuat. Konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap T. mentagrophytes adalah 10%. Kesimpulannya adalah senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada kulit buah kakao yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Konsentrasi ekstrak etanol kulit buah kakao yang menghambat T. mentagrophytes adalah 100% (20,68 ± 0,40 mm) dan KHM untuk T. mentagrophytes adalah 10%. Kata Kunci: Antijamur, Ekstrak Etanol, Kulit Buah Kakao, Metabolit Sekunder, KHM  Dermatophytosis is an infection of keratinized tissue caused by colonization of the dermatophyte fungus Trichophyton mentagrophytes. Cacao pod skin (Theobroma cacao L.) is a waste product processed by the cocoa industry from the remaining seeds and fruit pulp which contains alkaloids, flavonoids, tannins, anthocyanidins, and catechins. The aims of the research were to identify the content of secondary metabolites of powder and ethanol extract of cocoa pod shells, to test their antifungal potential on the growth of T. mentagrophytes, and to determine the value of minimum inhibitory concentration (MIC). Cocoa pod skin is obtained from Citayam, Depok City, West Java. The ethanol extract was prepared by maceration with 96% ethanol. Antifungal activity testing was carried out by measuring the inhibition zone diameter (DDH) using the disc diffusion method and measuring the minimum inhibitory concentration (MIC) using the dilution method to solidify. The concentration of the extract used in the DDH test was 25, 50, 75 and 100%. The positive control used Ketoconazole. The negative control used 10% DMSO. MIC testing was carried out at concentrations of 25, 20, 15, 10, and 5%. The results showed that the powder and ethanol extract of cocoa pod shells contained alkaloids, flavonoids, saponins and tannins. The diameter of the highest inhibition area (20.68 mm) was obtained from 100% concentration with very strong category. The minimum inhibitory concentration (MIC) against T. mentagrophytes is 10%. The conclusion is that secondary metabolites found in cocoa pod skin are alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. The concentration of the ethanol extract of cocoa pod husk that inhibited T. mentagrophytes was 100% (20.68 ± 0.40 mm) and the MIC for T. mentagrophytes is 10%.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

pharmascience

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Pharmascience memuat naskah hasil penelitian dan artikel review bidang kefarmasian. Naskah dapat berasal dari mahasiswa, dosen, peneliti, dan lembaga riset. Setiap naskah yang diterima redaksi Jurnal Pharmascience akan ditelaah oleh Mitra Bebestari dan Anggota Redaksi. Jurnal Pharmascience ...