Penelitian ini bertujuan memahami bentuk dan makna tuturan dalam upacara pelulukng (pernikahan adat) suku Dayak Benuaq. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotika yang digunakan untuk memahami bentuk dan makna tuturan, khususnya ikon, simbol, dan indeks. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan wawancara, serta menggunakan teknik sadap-rekam. Dari hasil penelitian ditemukan sebelas tuturan berupa ikon, dua belas tuturan berupa indeks, dan dua belas kata dalam tuturan berupa simbol. Pertama, tuturan yang berupa ikon merupakan bentuk tindakan dari pemeliant karena memiliki kesamaan atau kemiripan antara tuturan dan tindakan yang dilakukan. Kedua, tuturan yang berupa indeks menunjukkan bahwa tuturan yang diucapkan pemeliant memiliki hubungan sebab-akibat atau mengandung hubungan kausal dengan yang ditandakan. Ketiga, kata-kata dalam tuturan yang berupa simbol merupakan hasil kesepakatan atau konvensi masyarakat Dayak Benuaq.
Copyrights © 2023