Bandung Conference Series: Pharmacy
Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Pharmacy

FORMULASI DAN KARAKTERISASI SISTEM NIOSOM ETIL VITAMIN C

Ratu Nabila Afriandini (Farmasi, MIPA, Universitas Islam Bandung)
Aulia Fikri Hidayat (Unknown)
Ratih Aryani (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2023

Abstract

Abstrak. Etil vitamin C merupakan salah satu senyawa turunan vitamin C yang memiliki stabilitas yang lebih baik di banding turunan lainnya, yang memiliki fungsi sebagai whitening agent. Namun senyawa etil vitamin C diketahui sulit berpenentrasi kedalam kulit yang dikarenakan memiliki kelarutan yang tinggi dalam air. Niosom merupakan salah satu sistem penghantaran yang dapat meningkatkan senyawa untuk berpenetrasi pada penghantaran dengan rute topikal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula niosom etil vitamin C yang optimum berdasarkan karakterisasi yang dilakukan dan membandingkan daya penentrasi niosom etil vitamin C dengan etil vitamin C murni. Dibuat tiga formula dalam pembuatan niosom dengan memvariasikan komposisi surfaktan dengan perbandingan jumlah kolesterol : span 60 adalah (1:1), (1:3), dan (1:5) dengan metode hidrasi lapis tipis. Niosom yang diperoleh dari hasil karakterisasi efisiensi penjerapan, ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan potensial zeta. Pada F1 (1:1) dengan nilai efisiensi penjerapan 75%±0,010, ukuran partikel 1,380 µm dengan ukuran yang kurang homogen dan potensial zeta -49,7±0,115 mV dipilih sebagai formula terbaik. Selanjutnya dilakukan uji penetrasi secara in vitro pada formula terbaik yang dibandingkan dengan etil vitamin C murni menggunakan metode sel difusi franz. Hasil penetrasi yang didapat memberikan nilai jumlah kumulatif terpenetrasi niosom etil vitamin C 39,8532±1,174 µg/cm2 dan fluks 19,9627±0,587 µg/cm2.jam sedangkan hasil penetrasi etil vitamin C murni memberikan nilai jumlah kumulatif terpenetrasi 25,0956±0,542 µg/cm2 dan fluks 12,5478 ±0,271 µg/cm2.jam. Sehingga hasil uji penetrasi menunjukan niosom etil vitamin C memiliki kemampuan penetrasi yang lebih baik dibanding etil vitamin C murni Abstract. Ethyl ascorbic acid is one of the compounds derived from vitamin C which has better stability compared to other derivatives, which has a function as a whitening agent. However, the ethyl compound of vitamin C is known to be difficult to penetrate into the skin due to its high solubility in water. Niosomes are one of the delivery systems that can increase compounds to penetrate the topical route of delivery. This study aims to obtain the optimum ethyl ascorbic acid niosome formula based on the characterization performed and to compare the penetrating power of ethyl ascorbic acid niosome with pure etil ascorbic acid . Three formulas were prepared for the manufacture of niosomes by varying the surfactant composition with a ratio of total cholesterol: span 60, namely (1:1), (1:3), and (1:5) using the thin layer hydration method. Niosomes which have been obtained from the results of the characterization of entrapment efficiency, particle size, polydispersity index, and zeta potential. In F1 (1:1) with an adsorption efficiency value of 75% ± 0.010, a particle size of 1.380 µm with a less homogeneous size and a zeta potential of -49.7 ± 0.115 mV was chosen as the best formula. Furthermore, an in vitro penetration test was carried out on the best formula compared to pure ethyl ascorbic acid using the Franz diffusion cell method. The penetration results obtained gave a cumulative amount penetrated by ethyl ascorbic acid niosome 39.8532 ± 1.174 µg/cm2 and a flux of 19.9627 ± 0.587 µg/cm2.hour while the penetration results of pure ethyl ascorbic acid gave a cumulative amount penetrated 25.0956 ± 0.542 µg/cm2 and a flux of 12.5478 ±0.271 µg/cm2.hour. So the results of the penetration test showed that niosome ethyl ascorbic acid has a better penetration ability than pure ethyl ascorbic acid

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

BCSP

Publisher

Subject

Chemistry Medicine & Pharmacology Public Health

Description

Bandung Conference Series: Pharmacy (BCSP) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Farmasi dengan ruang lingkup Airlock system Kanker, Alcohol, Antelmintik, Antigastritis drugs, Antioksidan, Artemia franciscana, Ascaris suum, Cacing babi ...