Di Indonesia, gerakan literasi telah diterapkan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan minat baca siswa yang rendah, namun program literasi tidak keseluruhan bisa diterapkan sekolah. SMPN 2 Doko adalah satu sekolah negeri di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar yang belum bisa mengimplementasikan gerakan literasi sekolah dikarenakan terbatasnya sarana yang dimiliki, seperti kurangnya buku bacaan yang ada di perpustakaan dan kurangnya kesadaran siswa dalam belajar. Permasalahan lain adalah faktor ekonomi keluarga siswa yang rata-rata rendah sehingga berpengaruh terhadap minat baca siswa. Berdasarkan kondisi tersebut, maka keterampilan literasi pemula menjadi fokus dalam kegiatan literasi ini dengan literasi baca tulis. Kegiatan literasi dilaksanakan di perpustakaan dalam waktu 20 menit dengan membaca buku non-akademik dan oleh guru. Kegiatan berlangsung seminggu 1 kali pada siswa kelas 7. Pada kegiatan literasi ini, kepala sekolah menunjuk beberapa guru pendamping yang selalu mendampingi siswa-siswinya. Pendampingan kegiatan literasi mendapatkan penerimaan yang baik dari siswa-siswi SMPN 2 Doko, hal ini dapat ditinjau dari keaktifan hingga 85% dari siswa-siswi dalam mengisi jurnal kegiatan dan menyerahkannya kepada masing-masing guru pendamping.
Copyrights © 2023