Perkerasan jalan dipengaruhi oleh kekuatan tanah dasar, karena tanah dasar merupakan lapisan tanah yang fungsinya sebagai alas perletakan struktur perkerasan, jika daya dukung tanah dasarnya tinggi, perubahan bentuk pada perkerasan tidak akan terjadi dan tidak mudah rusak. Sebaliknya jika daya dukung tanah dasarnya rendah, perubahan bentuk pada perkerasan akan terjadi dan akan memburuk dengan mudah. Penilitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisa struktur perkerasan yang menggunakan tanah dasar asli dan menggunakan tanah dasar yang telah stabilisasi dengana spalbeton. Jalan menghubungkan simpang tusam Aek bontar nagori buntu bayu di mana jalan yang selalu dalam kondisi sangat buruk tersebut akan dipelajarin pada penelitian ini. Jalan simpang tusam – Aek bontar terletak pada tanah rendah atau nilai CBR 1-2% untuk menganalisa struktur perkerasan Perkerasan lentur dan perkerasan kaku keduanya digunakan desain perkerasan oleh AASHTO 1993. Dari hasil yang telah didapatkan menunjukan bahwa struktur perkerasan lentur yang diletakkan diatas tanah dasar yang telah distabilisasi ketebalannya lebih tipis dibandingkan dengan struktur perkerasan lentur yang diletakan didasar asli yaitu 30 cm, dan jika diletakkan diatas tanah dasar yang telah distabilisasi depan aspal beton ketebalan hanya 25 cm. Maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan aspal beton mempuyai pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan dan daya dukung tanah dari tanah lempung ekspansif
Copyrights © 2022