Untuk meningkatkan nilai jualnya, limbah kulit singkong dapat diolah menjadi briket arang. Kulit singkong memiliki nilai kalori sebesar 3843,84 kal/gram, sehingga cocok digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan briket arang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan membuat briket dari campuran kulit singkong dan tempurung kelapa dengan tetes tebu. Briket yang telah dicetak dengan variasi perekat yang telah ditentukan selanjutnya akan dilakukan pengujian terhadap nilai kalor, kadar air, kadar abu, volatile matters dan fixed carbon. Dari penelitian yang telah dilakukan menggunakan Variasi menggunakan perekat tetes tebu dengan variasi 5%, 7%, dan 9% didapatkan karakteristik briket Rata-rata nilai kalor yang paling rendah ada pada presentase perekat 7% dengan nilai rerata 5520,688% kal/g. Sedangkan Kadar air tertinggi briket kulit singkong dan tempurung kelapa paling tinggi didapat dalam presentase perekat 9% pada nilai 5,4823%. Kadar abu didapatkan didalam presentase perekat 5%, pada nilai 15,1314 %, Volatile matters briket memiliki rata-rata nilai paling rendah didapatkan pada konsentrasi perekat 7% dengan nilai 10,79211% , Volatile matters briket memiliki rata-rata nilai paling rendah didapatkan pada konsentrasi perekat 7% dengan nilai 10,79211%, fixed carbon kulit singkong dan tempurung kelapa memiliki ratarata nilai paling rendah didapatkan pada konsentrasi perekat 9% dengan nilai 67,3862%.
Copyrights © 2023