Anak-anak penyandang disabilitas sangat rentan terhadap sikap teman sebaya yang negatif, yang dapat mengakibatkan mereka merasa dikucilkan dan diasingkan di lingkungan sekolah. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membangun empati siswa melalui program disability awareness, salah satunya dengan intervensi pendidikan berbasis sekolah. Peserta adalah siswa kelas 7-9 SMP inklusi di Kota Malang, yang merupakan teman sebaya dari penyandang disabilitas, sejumlah sekitar 150 siswa. Langkah-langkah dalam pengmas ini diantaranya melalui pra-posting dengan tindak lanjut pada 4 pekan berikutnya untuk melihat efek program, apakah bertahan lama. Intervensi ini memasukkan beberapa komponen termasuk kognitif, afektif dan psikomotor siswa melalui permainan peran dan games edukatif. Alat ukur untuk evaluasi kegiatan dilakukan melalui pre dan post tes skala dari McGibbons yang dapat diselesaikan siswa dalam 10 menit. Hasil analisis independent sample t-test menunjukkan peningkatan yang signifikan pada niat, sikap dan pemahaman siswa terkait program disability awareness (p<0.05).
Copyrights © 2023