Studi ini membahas tentang Strategi Pull Marketing Politik yang dilakukan Maurits Mantiri dan Hengky Honandar pada Pemilukada Kota Bitung Tahun 2020. Calon Walikota Bitung di Sulawesi Utara ini berniat menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Digital, dengan konsep yang ditawarkan adalah pembangunan gotong-royong yang berbasis digital disetiap Kelurahan. Kota Bitung sebagai kota digital mempermudah masyarakat dapat menjangkau segala proses pelayanan pada pemerintah yang berbasis digital atau online hingga pada tingkat Kelurahan. Adapun metode yang digunakan yaitu penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif sebagai cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti, dengan menguraikan tentang keadaan suatu subjek atau objek dalam suatu penelitian, dengan informan berjumlah 5 orang. Hasil penelitian yang dilakukan diketahui, bahwa Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Bitung pada Tahun 2020 merupakan salah satu contoh kasus, bahwa strategi pull marketing berperan penting terhadap kemenangan Maurits Mantiri dan Hengky Honandar, sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bitung. Kemenangan tersebut telah mengalahkan kandidat Petahana Maximiliaan Jonas Lomban dengan menerapkan strategi pull marketing politik yang terencana dan juga terukur. Dari hasil tersebut disimpulkan, bahwa Pemilihan Kepada Daerah di Indonesia, strategi pull marketing politik dan positioning serta pembentukan image politik, merupakan hal yang wajib untuk dilakukan oleh kandidat untuk merebut simpati publik. Pembentukan image politik harus sesuai dengan kualitas personal yang meliputi program kerja, track record, dan integritas, karena sejatinya pull marketing politik merupakan alat dalam menyampaikan pesan-pesan politik kepada masyarakat dan bukan sebagai rekayasa komunikasi yang bertujuan untuk mengelabui masyarakat.
Copyrights © 2023