Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang terbuat dari corak/gambar di atas sebuah kain. Di Sulawesi Selatan, terdapat begitu banyak motif batik. Motif-motif itu pun terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Karena jumlahnya yang banyak, tentunya akan membuat masyarakat kesulitan untuk mengidentifikasi motif batik yang ada saat ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian untuk mengklasifikasikan motif batik menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan ekstraksi fitur Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM). Sampel yang digunakan adalah batik khas Sulawesi Selatan, yaitu motif Tongkonan, motif Kapal Pinisi, motif Lontara, dan motif Toraja gabungan. GLCM digunakan untuk mengekstraksi fitur, terdiri dari Angular Second Moment (ASM), kontras, Inverse Difference Moment (IDM), entropi, dan korelasi, yang kemudian diklasifikasikan dengan metode JST. Berdasarkan hasil uji coba menggunakan 120 data latih dan 40 data uji dari masing-masing jenis batik, didapatkan tingkat akurasi yang sangat tinggi yaitu 100%.
Copyrights © 2023