Sexing atau pemisahan spermatozoa adalah proses pemisahan spermatozoa yang membawa sifat kelamin jantan dan betina. Infertilitas merupakan satu kondisi dimana pasangan yang aktif secara seksual tanpa melakukan kontrasepsi tidak mampu mendapat kehamilan dalam kurun waktu selama 1 tahun. Sekitar 50-80 juta pasang suami istri di dunia (1 dari 7 pasutri) yang terkena masalah infertil dan pada setiap tahun muncul sekitar 2 juta pasangan suami istri infertil. Di Indonesia diperkirakan ada 4 juta sekian pasangan suami istri yang mengalami infertil atau ketidaksuburan. Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari kerusakan membran pada spermatozoa saat pemisahan spermatozoa adalah dengan menggunakan metode sentrifugasi dengan penambahan kuning telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis integritas membran spermatozoa pada proses sexing sebelum dan sesudah pemberian kuning telur. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan, yaitu kontrol, sentrifugasi, sentrifugasi + kuning telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integritas membran yang termasuk destabilisasi membran dan disintegritas pada kontrol sebesar 18% dan 19%. Persentase perlakuan sentrifugasi yang termasuk destabilisasi membran dan disintegritas sebesar 57% dan 50%. Sedangkan persentase perlakuan sentrifugasi + kuning telur yang termasuk destabilisasi membran dan disintegritas sebesar 25% dan 31%. Perbedaan yang signifikan terlihat pada perlakuan sentrifugasi terhadap perlakuan yang lain.
Copyrights © 2023