THRONOS: Jurnal Teologi Kristen
Vol 5, No 1: Desember 2023

Rotan dan Pembentukan Karakter: Sebuah Kajian Teologis Kata מוסר (mū·sār) dalam Amsal 23:13

Aska Aprilano Pattinaja (Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogayakarta)
Farel Yosua Sualang (Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
26 Dec 2023

Abstract

Proverbs 23:13 is specific advice for parents on how to raise their children. Nowadays, educating children using rattan is considered old-fashioned and uncivilized. Scholars argue that the interpretation of Proverbs 23:13 about educating children through beating with rattan needs to be revised in their understanding. This polemic has resulted in multiple interpretations in the context of this verse, thus obscuring the true meaning or purpose of this text, especially in addition to the limited Indonesian vocabulary of the term מוסר (mū-sār). The interpretation of the text מוסר (mū-sār) is also in many discussions often translated partially in their respective contexts and applications so that it cannot provide a comprehensive explanation. By using qualitative research methods, hermeneutic exegesis to explain the meaning of the text מוסר (mū-sār) as a loving act of correction and discipline aimed at the formation of children's character. This article finds a continuous relationship between the stages of upbringing, correction, and discipline as a cycle that can be applied in child rearing, where upbringing provides information and knowledge, correction will evaluate the results of the application of upbringing in the child's growth and development, and discipline is a punishment given so that the child gets a deterrent effect and is aware of his mistakes, The results of this study can be an input for many Christian educators, counselors and parents on how to apply Alktabiah discipline to children. AbstrakAmsal 23:13 adalah bagian nasihat yang secara khusus dari orang tua dalam mendidik anaknya. Sekarang ini, mendidik anak dengan menggunakan rotan, dianggap sebagai cara kuno dan tidak beradab. Para ahli berpendapat bahwa penafsiran Amsal 23:13 tentang mendidik anak lewat memukul dengan rotan adalah keliru dalam penafsiran mereka. Polemik ini menghasilkan multitafsir dalam konteks ayat ini, sehingga mengaburkan makna atau tujuan sebenarnya dari kata ini, apalagi di tambah dengan penggunaan kosa kata bahasa Indonesia yang terbatas dalam membahasakan istilah מוסר (mū·sār). Penafsiran kata מוסר (mū·sār) juga dalam banyak pembahasan sering diterjemahkan secara parsial dalam konteks dan penerapan masing-masing sehingga tidak bisa memberikan penejelasan secara komprehensif. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hermeneutik eksegese untuk menjelaskan makna kata מוסר (mū·sār) sebagai tindakan didikan koreksi dan pendisiplinan yang penuh kasih dan bertujuan untuk pembentukan karakter anak. Artikel ini menemukan adanya hubungan berkesinambungan antara tahapan didikan, koreksi dan disiplin sebagai sebuah siklus yang dapat diterapkan dalam pola asuhan anak, di mana didikan memberikan informasi dan pengetahuan, koreksi akan mengevaluasi hasil penerapan didikan dalam tumbuh kembang anak, dan disiplin merupakan hukuman yang diberikan agar anak mendapat efek jera dan sadar akan kesalahannya, Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi banyak pendidik Kristen, konselor dan orang tua bagaimana seharusnya menerapkan disiplin Alktabiah kepada Anak. 

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

thronos

Publisher

Subject

Religion Education

Description

THRONOS: Jurnal Teologi Kristen merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi yang dilakukan oleh setiap dosen dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen di Indonesia, praktisi Kristen, teolog, yang ingin berkontribusi bagi kemajuan pemikiran Kristen di Indonesia secara khusus. THRONOS ...