Fenomena yang cukup menarik, ketika wanita berhijab, namun di sisi lain, ukuran baju dan celananya tidak proporsional dengan postur tubuhnya, sehingga pusar dan sebagian dada atau perutnya terlihat. Setidaknya bisa melihat lekuk tubuhnya, bahkan bayangan di dalamnya pun terlihat jelas. Tulisan ini berusaha menjawab esensi nduwur kudung ngisor warung dalam kajian etika Islam. Kajian mengambil setting kualititaif deskriptif, dengan teori semiotika Roland Barthes. Data diperoleh melalui sumber literature, dimana sumber primer dari tulisan terkait nduwur kudung ngisor warung, dan data skunder dari tulisan lain yang terkait tema penelitian, kemudian dianalisis kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa Islam menempatkan wanita dalam spektrum kedudukan mulia, maka etika dalam berjilbab yang telah disyariatkan Islam dalam rangka mengukuhkan kedudukan tersebut. Hal ini sekaligus menjadi kritik sosial atas perilaku nduwur kudung ngisor warung sebagai pengkerdilan atas kemulian kedudukan wanita. Implikasi penelitian yaitu pentingnya menjaga martabat wanita dari cara berbusana. Kajian memberi arah bagi penelitian masa depan yang komprehenshif pada area lebih spesifik.
Copyrights © 2024