Akhir-akhir ini, pemerintah gencar membangun industri kreatif di Indonesia. Salah satunya adalah subsektor fashion. Pasalnya, subsektor fashion merupakan subsektor penyumbang PDB tertinggi kedua. Meluasnya dunia fashion menuntut kita untuk meningkatkan kreativitas. Hal ini juga tergambarkan dari permintaan konsumen yang besar khususnya busana pesta yang saat ini, busana bukan hanya mengenai fungsionalitas saja tetapi, juga estetika. Namun, kreativitas selalu dibatasi dengan adanya keterbatasan sumber daya manusia dan material. Contohnya, keterbatasan warna kain yang dimiliki maupun kecenderungan kain yang monoton di pasaran. Hal ini terutama terjadi pada busana thematic fashion yang memerlukan banyak ornamen serta berfokus pada inovasi dan kreativitas. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan yang ada penulis menggunakan metode kualitatif dalam pemberdayaan ini. Di mana pengumpulan data berasal dari hasil wawancara, observasi, dan beberapa analisis dari sumber literatur. Melalui pemberdayaan ini, penulis ingin mengembangkan thematic fashion dengan pemanfaatan teknik fabric manipulation dyeing dan painting yang mampu menjadi alternatif serta meningkatkan nilai dan seni busana.
Copyrights © 2024