Stereotip gender menjadi bagian utama masyarakat dan budaya yang berkaitan dengan seksualitas, dengan stigma terhadap pria berbusana feminin yang masih kuat. Namun, semakin luasnya pergeseran budaya memberi lebih banyak kebebasan dalam hidup, salah satunya fashion kontemporer sebagai bentuk ekspresi diri yang tidak terikat dengan identitas gender. Menswear kontemporer telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menggabungkan elemen desain feminin tradisional sebagai bentuk ekspresi gaya. Fenomena ini dimaknai sebagai “gender-fluid” fashion yang menggunakan metode kualitatif mengambil model Design Thinking dengan memperoleh data melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap kelompok narasumber ahli dan konsumen. Hasil implementasi pada perancangan menghasilkan koleksi gender-fluid special occasion menswear bergaya avant-garde untuk menentang stereotip menswear dan maskulinitas tradisional dengan siluet inovatif mulai dari detail struktural atau dekoratif hingga warna, kain, dan fabric manipulation. Perancangan koleksi menerapkan konsep tren gender-fluid mampu menjawab permasalahan sosial, seperti kebebasan berekspresi, kepercayaan diri, kreativitas dalam berbusana, serta menentang gagasan tradisional gender dan fashion tanpa menghilangkan hubungan di antara keduanya, tetapi dengan menciptakan persepsi yang lebih multidimensi. Gen Z dan Millennials sebagai generasi terbuka dan perilaku membeli yang materialistis dan instan sesuai dengan target bisnis rental and sales yang sustainable secara ekonomi. Perancangan diungkapkan melalui estetika high fashion yang fluid dan ekspresif.
Copyrights © 2023